DEFINISI
Perilaku menyakiti diri sendiri atau yang biasa dikenal dengan (self-harm) didefinisikan sebagai perilaku seseorang untuk melukai diri sendiri dengan berbagai cara tanpa memandang ada atau tidaknya niat dan keinginan untuk mati (NICE, 2015; WHO, 2015). Banyak sekali pemicu kenapa seseorang lebih memilih untuk menyakiti dirinya sendiri.Â
Berikut ini akan ada beberapa uraian yang akan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang self-harm seberapa membahayakannya perilaku tersebut.
Definisi self harm adalah salah satu perilaku ketika seseorang memilih untuk melukai dirinya sendiri dengan tujuan untuk meluapkan sisi emosionalnya.Â
Perilaku self-harm biasanya dilakukan dengan cara menyayat kulit dengan sillet atau pisau, menjambak rambut sampai luka, bahkan yang terparah adalah mengonsumsi sesuatu yang membahayakan.Â
Seseorang yang melakukan tindakan self-harm biasanya dipicu oleh tekanan mental yang timbul dari beberapa peristiwa yang sangat menyakitkan.Â
Ketika seseorang dihadapkan dengan sebuah peristiwa yang membuatnya sangat terluka, diperparah dengan keadaan saat seseorang tersebut tidak memiliki tempat untuk meluapkan isi hatinya, maka besar kemungkinan seseorang lebih memilih untuk melakukan self harm.Â
Selain itu, self-harm juga terjadi dalam bentuk membakar tubuh, memukul diri, mengorek bekas luka, menjambak rambut, juga mengonsumsi zatzat beracun (Tang, et al., 2016).
KEPRIBADIAN SESEORANG DAN KAITANNYA DENGAN SELF HARM
Kepribadian seseorang tentunya akan mempengaruhi bagaimana seseorang akan mengambil keputusan. Salah satu penjelasannya, kepribadian akan mempengaruhi respons seseorang terhadap peristiwa-peristiwa eksternal.Â
Ada individu yang langsung jatuh (down) ketika menghadapi suatu peristiwa atau stressor dalam hidupnya, tetapi ada pula dari mereka yang tetap tegap dan tangguh dalam menghadapi berbagai keadaan seperti penyakit parah, kehilangan orang yang disayangi, sakit hati akibat perilaku seseorang, kemiskinan, bencana alam ataupun peristiwa lainnya (Widigger & Smith, 2008).Â
Perbedaan kepribadian di antara individu membuat individu memiliki factor resiko yang berbeda-beda terhadap kesehatan mental. Meskipun begitu, memahami pentingnya psikopatologi penting pula untuk melihat interaksi kontribusi lainnya seperti factor biologis, psikologis, dan sosial dari individu (Hampson & Friedman, 2008;Salehinezad, 2012).
SECUIL MOTIVASI UNTUK DIRI KITA
Mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat menyakitkan tentunya akan menjadi sesuatu yang sangat berat untuk dihadapi terutama pada remaja-remaja di Indonesia ini, melihat adanya fakta bahwa tingkat bunuh diri remaja lebih tinggi dibandingkan pada tingkat dewasa.Â
Oleh karena itu, apabila kalian mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan, istirahatkan dini sejenak untuk menenangkan diri agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Tenangkan diri, lakukan hal-hal yang belum sempat dilakukan, dan tegapkan pundak untuk membuktikan ke dunia bahwa kita adalah sosok pribadi yang sangat luar biasa dan begitu kuat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H