Aku yang mendengarnya pun mendengus sebal, karena kesenanganku terganggu. Akhirnya dengan terpaksa, aku pun bangun dari rebahan dan pergi menuju dapur untuk membantu Ibu. Tak ketinggalan, handphonenya pun aku bawa.
"Duitnya mana Bu? mau beli apa?"
"Tolong beliin Ibu bumbu ayam raciknya 1, minyak sayurnya 1 kg sama gula pasir 1 kg ya."
"Kalau ada sisanya, nanti Lina minta buat jajan ya Bu."
"Iya, tapi kamu udah solat kan?"
"Hagh, oh iya. Belum Bu, aku lupa." Kekehku reflex menepuk pelan keningku.
"Kamu belum solat Lin?kok bisa?yaudah, biar Kakakmu saja yang belanja. Kamu solat dulu ya." Terlihat raut sedikit kecewa dari Ibu,ketika tahu aku belum melaksanakan solat ashar.
"Emang Kak Dita udah solat Bu?"
"Udah Lin."
Karena kesal, aku berdecih pelan di belakang Ibu. Lalu secara tak sadar, mataku pun berpapasan dengan mata kakak yang juga melihatku tanpa berbicara. Tak ingin suasana menjadi tak enak, aku beranjak dari dapur untuk segera pergi solat.
"Mentang mentang udah solat aja,kaya gitu lihatnya. Huuu." Dumelku pada diriku sendiri.