"Lina, udah solat belum?" Tanya kakak perempuanku Dita yang bersender pada pintu sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuknya.
"Belum Kak. Bentar lagi aku solatnya." Jawabku yang asik senyam senyum sendiri  dengan handphone.
"Kok gitu Lin, sekarang kan udah waktunya solat ashar."
"Bentar lagi ya Kak"
"Bentar laginya, bilang sama Allah, bukan sama Kakak. Bagusnya kamu solat, keburu waktu asharnya abis nanti."
"Kaya Kaka rajin solat aja." Ucapku melirik dengan nada menyindir.
Setelah aku mengucapkan seperti itu, kakak pun terdiam untuk beberapa saat. Lalu tanpa berbicara lagi akhirnya dia memilih pergi dari kamar tanpa menutup pintu. Dalam hati aku bicara " kena sentil ya Kak. Makanya jangan nyuruh nyuruh aja bisanya." Karena setahu yang aku lihat, dia memang tak rajin ibadah sepertiku.
 Sebagai informasi, aku baru saja lulus dari salah satu sekolah agama yang lumayan terkenal di tempatku, yaitu daerah Jawa Timur. Jadi otomatis, aku lebih paham sedikitlah tentang ilmu agama daripada Kakak. Dia juga kalau pakai jilbab, masih lepas pasang. Padahal udah lebih dewasa daripada aku yang baru lulus Sma.
"Lina, Lina, bantuin ibu belanja ke warung. Ibu mau masak untuk lauk makan malam kita nanti."
"Minta tolong Kak Dita aja Bu yang belanja ke warung."
"Ka Dita lagi bantuin ibu, Lin."