Hari yang ditunggu tunggu sudah tiba, kami semua sudah berkumpul di halaman parkir depan kampus. Karena aku salah satu yang tidak memiliki motor, aku hanya membawa helm bersama beberapa teman lainnya yang tidak punya motor. Pembagian nebeng motor pun di bagi dan aku kebagian bersama dengannya.
"Nanti boncengnya pelan pelan aja ya, biar selamat." Ucap Mas Nova dengan semangat.
"Modus kamu tu Nov, modus." Ucap Ulfa si bendahara, sahabat karibnya.
"Enggak atu Ul."
"Cie, cie, Mas Nova mo modus. Modus sama siapa Mas Nov?" tanyaku iseng padanya.
"Sama kamu? mau enggak?" jawabnya sambil tertawa.
Aku hanya tertawa mendengarnya, berbalik arah karena malu, lalu ketika itu pula dia menarik lengan jaketku.
"Ih, mau enggak nanti bonceng sama aku Da?" tanyanya lagi sambil tertawa.
"Yaudah, iya, iya Mas Nov" kekehku
"Nah gitu. Jangan dengerin omongan Ulfa, bohong dia tuh."
"Hahaha, Nova Nova. Ngeles aja kamu tu."