Yang menjadi hantu di malama-malamku adlaah kau,Â
merayapi ingatan menjadikan aku takut kehilangan
Begitupan dengan upaya melahirkan kembali sosok yang diharapkan merupakan pergulatan antara yang ada dan tiada. Kerinduian yang terbaikan oleh badai yang artinya dekat pada realitas yang ada tetapi tak terjangkau.
Tak banyak yang berubahÂ
setelah badai menggulung kisahÂ
rindu masihlah sama
Terbenam jauh ke dasar puisi
Puisi Masih Kita, diatas setidaknya memberikan suatu pemahaman bahwa tiada yang akan berubah meskipun keadaan sangat menyakitkan sekalipun, meskipun demikian rasa hanyalah sekedar rasa yang terkubur tanpa nisan.
Pada puisi masih kau dan jarak, nuansa gelisah dan rindu untuk menemukan dan ditemukan. Tidaklah suatu individu dibebankan pada sebuah kenyataan yang tak terjangkau, melainkan memadatkan mimpi-mimpi agar tidak kembali cari dalam suatu penantian. Sebuah upaya dari dua orang yang memilih dan dipilih meskipun memang ada ruang antara yang tak mampu dicapai dalam suatu waktu yang sama.
Sebagai penutup, menjalani tabah adalah realitas yang dialami setiap individu yang memilih untuk mencintai tetapi tetap diam dalam keenggangannya untuk bertahta pada suatu kepercayaan pada dirinya. Ia mengubur keinginan Bersama demi suatu ego yang masih kabur diantara keduanya. Ego yang Bersama pun enggan tetapi menjauh pun tak sanggup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H