Pisang Ijo, siapa tidak mengenal produk olahan pisang yang telah malang melintang sebagai produk kuliner lokal khas Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
 Citra Pisang ijo telah identik dengan Kota Daeng. Bahkan ketika wisatawan lokal yang berkunjung ke Makassar, tidak elok kiranya jika tidak mencicipi hidangan pembuka nan segar, disajikan dingin, diseduh dengan sirup DHT khas kota Makassar, dan berkuahkan santan kental. Tetapi, siapa yang menduga bahwa industri kuliner kian dinamis dengan inovasi tanpa henti menyentuh setiap produk-produk kuliner lokal.Â
Bahkan Pisang Ijo yang dikenal sebagai kuliner pisang olahan basah dapat dinikmati secara instan layaknya kripik-kripik singkong yang dapat dijumpai di minimarket dan dijual secara bebas.
Produk kuliner berbahan dasar pisang bukanlah hal baru dalam industri kuliner Indonesia, sebut saja brownies, bolu, kolak, pisang goreng, dll.Â
Bahkan menurut situs cookpad.com, terdapat 43.577 macam resep olahan pisang yang dapat diracik, baik untuk dikonsumsi secara pribadi ataupun untuk tujuan bisnis.Â
Meskipun, produk tersebut dikatakan sebagai olahan pisang secara umum, tetapi saat ini perkembangannya mengikuti trend kekinian.Â
Tak heran, jika muncul ragam olahan pisang seperti banana spring roll, banana smooties,banana nugget, pisang krispi, pie pisang, dll. Lidah penikmat kuliner olahan pisang seolah dimanjakan oleh varian produk kuliner ini.
Sebuah kekayaan melimpah dari produk hortikultura di Indonesia, direspon postif oleh salah satu pelaku UMKM di Makassar, Sulawesi Selatan, Wahyuni Amiruddin.Â
Ia mendirikan sebuah sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner yang memanfaatkan pisang sebagai bahan baku utamanya untuk diproduksi menjadi kripik.Â
Uniknya, pisang tersebut tidak diolah secara langsung menjadi kripik sebagaimana kripik-kripik pada umumnya, tetapi ia terinspirasi dan berpikir secara kreatif memanfaatkan potensi kuliner lokal yakni Pisang Ijo, Pallu butung, rasa varian kopi toraja dan Pisang Goreng.Â
Inovasi tersebut dapat dikatakan sebagai hal unik dan jarang dilakukan oleh pelaku usaha, mengingat inspirasi kuliner lokal tersebut berkomposisi bahan dasar basah. Melalui kesigapan dalam melihat minat pasar dan potensi kuliner khas lokal Makassar, Wahyuni, pada Januari 2016, menginisiasi sebuah usaha yang bernama iKiKu Keripik Pisang Ijoo.
Perempuan lulusan STIMIK Handayani Makassar, terjun di usah kulinar lokal, tidak terlepas dari kegelisahannya terkait klaim pisang hijau sebagai makanan khas daerah lain.Â
Beranjak dari kegusaran tersebut, dengan menjadikan pisang hijau sebagai produk instan dan dapat terjangkau hingga seluruh Indonesia, wahyuni telah menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan dalam bidang kuliner khas daerah.Â
Produk kripik pisang hijau, Pallu Butung, varian rasa kopi Toraja, dan Pisang Goreng merupakan jawaban terhadap eksistensi kuliner lokal khas Sulawesi selatan agar tidak di klaim oleh daerah lain sebagai produk kuliner khas mereka.
Meskipun demikian, Bukannya tanpa rintangan, perempuan yang dulunya sempat menjajaki usaha biro perjalanan ini, membutuhkan waktu untuk meracik kiat-kiat agar mampu bersaing di jagad usaha kuliner di Makassar.Â
Paten dan Izin usaha merupakan bukti keseriusan Wahyuni dalam merintis usaha ini. Usaha untuk mendapatkan keduanya diwujudkan oleh Dinas Kesehatan melalui izin usaha yang disebut Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
International Eight Festival atau yang biasa dikenal sebagai F8 menyajikan 8 forum utama, yaitu fashion, food&Fruit, film, folks, fine arts, flora & fauna, fusion music, fiction writers & fonts pada September 2016 di Makassar merupakan langkah selanjutnya dari iKiKu memamerkan produk kripiknya kepada khalayak kota makassar dan dunia internasional.Â
Puncaknya adalah iKiKu mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan di Jepang, Oktober 2016.
Program TV ini secara khusus mengangkat trend masa kini yang digandrungi masyarakat, dan iKiKu menjadi trend kripik kekinian yang menarik minat masyarakat dengan kekhasaan olahan pisangnya.
Program ini dilaksanakan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia sebagi wujud dukungan pada pengembangan industry ekonomi kreatif bidang kuliner. Tentunya, iKiKu bersaing dengan berbagai produk kuliner kreatif lainnya di Indonesia.
Terbukti, pada tanggal 26-28 Januari 2018, iKiKu berhasil menyisihkan 300 proposal usaha yang diikutkan pada kegiatan Astra Start-Up Challenge (ASC) yang bekerjasama dengan Young Entrepreneur Academy (YEA) dan didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia.Â
Ajang ini mempertemukan 25 finalis terseleksi untuk dimonitoring usanya selama 6 bulan kedapan. Ajang ini bertujuan memperkuat networking, skill dan knowledge dalam berwirausaha.
Tentunya, dalam pendistribusian ke berbagai wilayah di Indonesia dibutuhkan sebuah moda layanan terintegrasi yang memberikan layanan terbaik kepada pelanggan secara konsisten.Â
Ragam jenis layanan sesuai kebutuhan pelanggan menjadi komponen utama dalam menentukan layanan pengiriman yang tepat bagi penikmat kuliner di berbagai pelosok di Indonesia dan JNE hadir menjawab pertanyaan tersebut dengan produk layanan PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara).
PESONA merupakan sebuah oase dalam merespon geliat perkembangan konsumsi kuliner di Indonesia. Layanan ini menghubungkan penikmat kuliner dari berbagai wilayah Indonesi tanpa perlu untuk menjajalkan kaki di daerah tersebut.
 Sebuah terobosan yang dapat dikatakan sebagai  Connecting Indonesian Culinary. Produk kripik iKiku, pastinya tidak melewatkan kesempatan emas ini untuk menyebarluaskan produk kripik khas kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudahan pelanggan dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukakan pemesanan secara daring diwujudkan oleh JNE melalui laman pesonanusantara.co.id.Â
Produk-Produk olahan pisang, yaitu kripik Pisang Pallubutung, Kripik Pisang Kopi Toraja, dan Pisang Ijo dapat dengan mudah diakses setelah melakukan pendaftaran akun; cari oleh-oleh favorite dan masukkan ke kerannjang pembelian; setelah itu mengisi kolom-kolom yang tersedia pada menu konfirmasi pembayaran; dan terkahir cek status pengiriman barang.Â
Kemudahan yang ditawarkan oleh JNE melalui PESONA menunjukkan komitmen nyata dari layanan pengiriman yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia yang berkontribusi dalam memajukan UMKM dan dunia usaha kuliner nusantara dengan memegang prinsip jujur, disiplin, tanggung jawab, dan visioner agar kedepannya produk-produk UMKM di berbagai pelosok di Indonesia dapat dinikmati bersama sebagai produk dalam negeri yang berdaya saing nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H