Mohon tunggu...
DWY SEPTIANI
DWY SEPTIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nyanyi, jalan-jalan, olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi di Indonesia: Perkembangan, Tantangan, dan Harapan

19 November 2024   22:08 Diperbarui: 19 November 2024   23:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, meskipun demokrasi Indonesia telah berkembang pesat, berbagai tantangan tetap ada, terutama dalam hal kualitas demokrasi itu sendiri. Demokrasi bukan hanya soal pemilu yang bebas, tetapi juga terkait dengan kualitas pemerintahan, transparansi, dan akuntabilitas.

3. Tantangan Demokrasi di Indonesia

Meskipun demokrasi Indonesia berkembang, beberapa tantangan serius masih mengancam kualitasnya. Beberapa tantangan utama yang dihadapi demokrasi Indonesia antara lain:

a. Politik Uang dan Korupsi

Politik uang masih menjadi masalah besar dalam pemilu dan politik Indonesia. Kampanye yang membutuhkan dana besar membuka peluang untuk praktik politik uang yang mengarah pada korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini menghambat proses demokrasi yang sehat dan menciptakan ketimpangan antara calon yang kaya dan yang miskin. Politisi yang terpilih sering kali lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok mereka daripada kepentingan rakyat.

b. Polarisasi Sosial

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami polarisasi sosial yang tajam, terutama terkait dengan identitas agama, ras, dan politik. Hal ini sering tercermin dalam kontestasi politik yang mengedepankan sentimen agama atau etnis untuk meraih suara. Salah satu contoh nyata adalah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, di mana kampanye politik yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras) mengarah pada ketegangan sosial yang merugikan persatuan bangsa.

c. Kebebasan Berpendapat yang Terbatas

Meskipun kebebasan pers telah meningkat, namun kebebasan berpendapat masih sering dibatasi, terutama di media sosial. Serangan terhadap aktivis, jurnalis, dan masyarakat yang mengkritik pemerintah masih terjadi, meskipun dengan cara yang lebih halus, seperti melalui tekanan hukum atau ancaman terhadap kebebasan berbicara.

d. Kualitas Partai Politik

Sebagian besar partai politik di Indonesia masih didominasi oleh elit politik dan cenderung bersifat pragmatis, bukan ideologis. Partai politik sering kali lebih fokus pada keuntungan jangka pendek dan perebutan kekuasaan daripada membangun platform yang jelas untuk kesejahteraan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun