"Namanya anak-anak kosan ya apalagi jauh dari orangtua, kadang-kadang bayarnya suka telat tapi ya saya coba buat maklumi, karena kasian mereka kalau sudah waktunya bayar tapi belum ada kiriman uang, jangankan buat bayar kosan, buat makan aja mereka susah, yang penting ada komunikasi ke saya.Â
Dulu pernah ada penyewa mahasiswa, kamarnya jorok, suka malas dibersihin, bayar juga sering terlambat, tapi tidak ada komunikasi ke saya, akhirnya terpaksa saya minta keluar," ujar Ibu Octa, pemilik kos khusus wanita.
Kehidupan sebagai anak kos dan pengelola bisnis kos-kosan memiliki tantangan tersendiri namun juga memberikan pelajaran berharga tentang mandiri, tanggung jawab, dan adaptasi.Â
Dalam menghadapi segala kesulitan, baik mahasiswa maupun pemilik kos perlu menjaga komunikasi yang baik dan bijaksana dalam mengelola setiap situasi yang muncul.
Penulis: Dwi Putri Riani 11230511000093, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah JakartaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H