Mohon tunggu...
Dwi Putri Riani
Dwi Putri Riani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis sebuah artikel, fotografi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kehidupan Anak Kos dan Pemilik Kos: Tantangan, Pengalaman dan Keuntungan

23 Juli 2024   03:11 Diperbarui: 28 Juli 2024   10:35 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara Mahasiswa Rantau dan Pemilik Kos (Dokumentasi Pribadi)

"Menurut pendapat saya, kehidupan sebagai anak kos memiliki sisi pahit dan manisnya. Sisi manisnya kita bisa berkenalan dengan teman-teman perantauan lain yang seru, saling bertukar cerita, dan saling membantu saat mengalami kesulitan. Selain itu, saya juga merasa lebih bebas karena tidak ada yang mengatur kehidupan saya. 

Meskipun begitu, tetap harus mematuhi batasan-batasan. Contoh lainnya dari nikmatnya jadi anak kos, kita dapat menjelajahi kota baru, merasakan kebebasan dalam mengatur waktu dan kegiatan, serta belajar mandiri dalam mengelola keuangan dan urusan kebutuhan rumah tangga," ujar Meisya, mahasiswa rantau dari Jakarta Barat saat di wawancarai, Kamis, (18/7/2024).

Dalam kehidupan sebagai anak kos, terdapat tantangan dan keindahan yang sama-sama dirasakan. Tantangannya seperti, jauh dari keluarga, tuntutan untuk menjadi lebih mandiri, hidup dengan keterbatasan finansial, serta tanggung jawab yang besar dalam mengatur kehidupan sehari-hari. 

Meskipun demikian, di balik segala kesulitan tersebut, terdapat keindahan yang patut disyukuri. Sebagai contoh, menjadi lebih mandiri daripada teman sebaya, memiliki keahlian dalam mengatur keuangan dan berhemat, memperkuat rasa tanggung jawab, melatih kemampuan bersosialisasi, dan meningkatkan kreativitas. 

Semua pengorbanan dan usaha ini dilakukan demi meraih cita-cita yang gemilang dan sukses, dengan keyakinan bahwa kita mampu melewati setiap rintangan demi kebahagiaan diri sendiri dan keluarga di masa mendatang.

Saya juga mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Ibu Octa, yang merupakan pemilik kos khusus wanita di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.  

Dalam menjalankan bisnis kos, terdapat beragam pengalaman yang menjadi suka dan duka bagi pemiliknya. Salah satu momen suka adalah ketika bisnis kos memiliki tingkat permintaan yang tinggi, terutama jika lokasinya strategis di sekitar area kampus atau perkantoran. 

Momen suka lainnya adalah saat pengelolaan kos menjadi lebih mudah karena hanya perlu menyiapkan rumah kos yang berdekatan dengan fasilitas umum dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik.

"Ya, keuntungan dari bisnis kos-kosan ini karena peminatnya yang tinggi, saat ada penghuni yang pindah keluar, akan datang lagi penghuni baru untuk mengisi tempat. Selain itu,  bisnis kos-kosan juga memberikan keuntungan finansial yang cukup menguntungkan bagi saya," ujar Ibu Octa, pemilik kos khusus wanita saat di wawancarai, Kamis, (18/7/2024).

Di balik kesenangan menjadi pemilik kos, terdapat tantangan yang harus dihadapi, seperti memerlukan modal besar untuk membangun dan memulai bisnis kos serta menangani penyewa dengan berbagai karakter yang beragam. 

Ada penyewa yang patuh dan rajin mengikuti peraturan kos, namun juga ada yang cenderung sulit untuk diatur atau tidak patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan. Contoh lainnya adalah saat menghadapi masalah perawatan dan pemeliharaan fasilitas kos-kosan yang memerlukan biaya tambahan dan perhatian ekstra dari pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun