Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerumunan dalam Studi Psikologi Sosial

31 Oktober 2022   15:50 Diperbarui: 1 November 2022   12:37 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Reza Alfian Maulana, Harian DISWAY

Evtushenko menulis itu, setelah sepuluh tahun tragedi di Moskow. Ketika prosesi pemakaman Pemimpin Uni Sovyet, Joseph Stalin, 5 Maret 1953 di usia 74. Stalin tokoh legendaris dunia.

Masyarakat Sovyet dari mana-mana datang ke Moskow. Sekadar memberi penghormatan terakhir kepada Stalin. Semua orang ingin mendekati peti mati. Berdesakan. Terjadilah tragedi.

Ratusan orang mati, terinjak-injak. Nikita Khrushchev pemimpin Uni Sovyet 1958--1964, menyatakan, 109 orang tewas. Ratusan terluka.

Tapi, tidak semua kerumunan berbahaya. Malah, jarang yang menjadi tragedi. Asalkan, ada pemimpin yang paham psikologi massa.

Prof John Drury, guru besar Psikologi Sosial di The University of Sussexdi dekat London, Inggris, diakui para psikolog internasional sebagai pakar kerumunan. Ia sering jadi pembicara, khusus soal itu.

Dalam wawancara dengan reporter The Crowd Magazine, yang dimuat 13 Oktober 2019, ia menjelaskan detil tentang kerumunan. Bentuknya, psikologi massa yang menyatukan massa. Bahayanya. Sampai manajemen kerumunan.

Menurutnya, logika individu hilang ketika berkerumun. Berubah jadi logika massa. Artinya, jika di antara massa ada yang mengawali melakukan sesuatu, atau berkata sesuatu, maka kerumunan bakal ikut-ikutan.

Bagai kerumunan bebek. Jika tidak dikendalikan, bisa berpencaran. Tapi kalau ada penggembala, mereka akan nurut arahan penggembala. Aman.

Bahaya, jika terjadi sesuatu yang mendadak. Sedangkan, gembala tidak mengantisipasi sesuatu yang terjadi itu. Maka, kerumunan bakal semburat berpencar. Liar. Semakin sesuatu itu bersifat bahaya, dampak terhadap kerumunan semakin bahaya. Dan cepat.

Prof Drury memberikan ilmu psikologi kerumunan. Ditujukan kepada mereka yang akan menggelar kerumunan. Supaya aman. Ada tiga:

Pertama, mengenal psikologi kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun