2) Arogansi dan Kontrol Diri
Sosiopat, sangat benci yang berbau sosial. Penyendiri. Emosional meledak dibanding psikopat. Dalam melakukan aksi kejahatan, sosiopat cenderung spontan. Minim persiapan.
Psikopat, kebalikannya. Punya kontrol diri yang baik. Mereka penjahat berdarah dingin. Punya naluri predator, dan menyerang secara proaktif. Psikopat cenderung tenan. Diam-diam merencanakan kejahatannya dengan baik dan detil.
3) Penyebab
Sosiopat terjadi akibat banyak faktor. Bisa cacat otak bawaan, ditambah pola asuh ortu tidak tepat. Sering dipukuli ortu. Juga bergaul dengan anak-anak nakal, yang berpotensi jadi penjahat. Tapi, sulit menentukan satu hal sebagai penyebab pasti.
Psikopati umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan genetik dan reaksi senyawa kimiawi dalam otak. Sehingga tidak punya kerangka berpikir etika dan moral.
Intinya, sosiopat lebih akibat sosio (interaksi dengan orang lain, termasuk ortu). Psikopat akibat 'sesuatu' yang mnyimpang dalam otak.
Psikopat tidak takut melakukan kejahatan, dan kalau sudah melakukan, tidak menyesal. Sebab, lesi pada bagian otak (amigdala) yang berfungsi menimbulkan rasa takut dan penghakiman, tidak ada. Blong.
Orang normal membunuh, takut, gemetaran, berkeringat dingin, atau jantung berdegup kencang. Sedangkan, psikopat tenang saja. Baik sebelum atau sesudah membunuh.
Psikopat tipe orang yang terampil dan diterima secara sosial. Mereka menggunakan kemampuan sebagai senjata sosial untuk mencapai tujuan.
Mereka telah mempelajari 'aturan main sosial' untuk dapat lebih dekat dengan orang-orang, yang dari mereka dapat diperoleh manfaat oleh psikopat.