Dilanjut: "Mohon, kelakuan jahatnya tidak dikaitkan dengan gereja kami. Karena ia sudah tidak aktif. Kelakuan jahatnya, kelakuan individu."
Tentu, tidak satu pun agama mengajarkan pembunuhan. Bahwa, Charles Freddy khawatir gerejanya tercemar, wajar. Sebaliknya, media massa wajib mengungkap peristiwa dan pelaku sejelas-jelasnya. Sebagai warning. Agar masyarakat mengambil hikmah.
Suatu kejutan. Rudolf ternyata calon pembunuh berantai. Hasil penyidikan, ia mengakui, punya target untuk dibunuh, tiga orang. Salah satunya Icha. Ini pembunuh Gendheng.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, 21 Oktober 2022, menceritakan detilnya.
Rudolf-Icha dipastikan, tidak ada affair. Tidak ada hubungan asmara di antara mereka. Di apartemen itu, terbukti mereka tidak berhubungan seks.
Dijelaskan, ada empat orang dalam kelompok pertemanan. Rudolf, Icha, serta dua pria, inisial H dan S. Rudolf benci pada semuanya. Mereka dijadikan target bunuh.
Kombes Hengki: "Target bunuh utama adalah H. Ternyata H sulit dihubungi pelaku. Lalu, pelaku menghubungi adik H. Tapi adiknya H, tidak mau ketemu pelaku. Karena H sedang berada di Bali untuk waktu lama."
Rodulf beralih ke target nomor dua: S. Ternyata juga kesulitan. S berada di Semarang, Jateng, juga untuk waktu lama. Rudolf tidak memburu S, karena tidak tahu lokasinya di Semarang.
Target terakhir: Icha.
Hengki: "Seandainya tersangka tidak segera kami tangkap, bisa jadi pembunuhan berantai. Tapi, semua masih kami selidiki."
Hengki membenarkan, berdasar pemeriksaan, Rudolf meringis ke arah kamera CCTV, karena mengaku puas sudah membunuh target. "Tersangka mengatakan, ia tersenyum ke CCTV, karena mengaku, happy."