Angka 56,4 dibanding 43,6. Kelihatan publik bimbang. Antara percaya dan tidak.
Itu disebabkan, sebelumnya Sambo terbukti merekayasa perkara ini, dengan skenario seolah terjadi tembak-menembak antara Bharada Eliezer dengan Brigadir Yosua.
Skenario Sambo yang terpatahkan oleh bukti-bukti penyidik itu, membuat publik tidak percaya Polri. Tapi, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas, memerintahkan tim membongkar pembunuhan itu. Lalu terbongkar.
Di saat Polri memulihkan kepercayaan publik, meletus Kanjuruhan. Disusul kasus Irjen Teddy Minahasa. Dan, lagi-lagi Kapolri bersikap tegas. Menurut Menko Polhukam, Mahfud MD, bisa saja Kapolri melindungi Irjen Teddy, jika mau. Tapi Kapolri pilih bersikap tegas.
Chris D. Lewis dalam karyanya, "Impacts of Leadership on Professionalism and Public Trust in Policing" (2012) menyebutkan: Â
"Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pelayanan polisi, jauh lebih besar daripada yang dapat dikendalikan oleh petugas patroli."
Maksudnya, kepercayaan publik terhadap polisi tidak hanya dibangun dari adanya patroli polisi di jalanan. Tapi lebih dari itu.
Chris D. Lewis adalah Komisaris Polisi di Ontario Provincial Police (OPP) Kanada sejak 1 Agustus 2010. Provinsi Ontario membawahi 324 kota. Ia kemudian memimpin Badan Intelijen Kriminal Ontario. Ia pensiun April 2014. Setelah pensiun, ia dosen bidang kepemimpinan kepolisian di seluruh Amerika Utara.
Ketika Lewis menulis buku itu (2012) di sana terjadi krisis kepercayaan publik terhadap polisi. Diurai demikian:
"Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan tingkat komunitas dan diskusi media mengenai berkurangnya tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian."
Sebagian besar dari ini muncul setelah polisi tingkat tinggi menggunakan insiden kekuatan mematikan. Beberapa pejabat kepolisian melakukan tindakan kriminal terang-terangan yang mengakibatkan protes nasional.