Ini bukan "ne bis in idem". Istilah hukum: Orang tidak bisa diadili (lagi) untuk perkara yang sama. Sebab, istilah Bahasa Latin itu berlaku untuk: Perkara yang sama, tapi sudah dihentikan perkaranya, lalu diadili lagi.
Gugatan itu lau ditunggangi warganet. Mencuit tentang perbedaan tulisan di ijazah Jokowi. Antara ijazah milik warganet itu, dengan ijazah Jokowi, yang sama-sama dikeluarkan UGM.
Langsung, Rektor UGM, Ova Emilia menggelar konferensi pers di Kampus UGM, Selasa, 11 Oktober 2022. Mungkin, ini dianggap serius. Maka, ditanggapi serius.
Intinya, Rektor UGM Ova menyatakan, ijazah Joko Widodo, lulusan Fakultas Kehutanan, UGM, 1985, asli. Sah. Soal tulisan di ijazah, Ova mengatakan: "Sebelumnya, pada waktu-waktu sebelum adanya computerized, itu penulisan ijazah itu menggunakan tulis halus. Tidak seperti sekarang."
Ditimpali Dekan Fakultas Kehutanan, UGM Sigit Sunarta, mengatakan:
"Memang, waktu itu belum ada penyeragaman. Kalau sekarang ada format khusus. Sehingga memang ada perbedaan antara satu ijazah dengan lainnya. Tapi kita tetap mempunyai dokumen aslinya. Ijazah Bapak Joko Widodo, asli."
Ee... isu pindah ke putera Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo. Juga dituding ijazah palsu. Tepatnya, beli ijazah.
Warganet, Ahmad Junaidi via Twitter, 11 Oktober 2022, pukul 05.12 PM, mencuit: "Ijazah Gibran beli dari luar negeri, tuh."
Gibran, sejak SMP sekolah di Singapura.
Selanjutnya pada tahun 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore, 2007. Dilanjut ke University of Technology Sydney, Australia, lulus 2010.
Setidaknya, warganet itu sudah melacak, bahwa Gibran lulusan luar negeri. Maka, jawab Gibran, itu tadi, enteng saja: "Beli di Shopee, dapat cashback dan free ongkir."