7. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
8. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
9. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Maka ketika dasar-dasar tadi tidak di terapkan maka Sirna lah Demokrasi Pancasila, Seperti yang pernah kita alami, yang mana pada saat itu Indonesia telah mengadakan pemilihan umum secara teratur yaitu setiap 5 tahun sekali, yang mana telah diadakan pemilihan sebanyak 7 kali, namun yang terjadi ialah tidak ada nya semangat demokrasi disana, yang mana semua pemilihan tersebut hanyalah berisikan banyak kecurangan-kecurangan, bahkan pada saat itu dunia internasional turut menyorot Indonesia perihal masalah hak asasi.
Terdapat banyak kekangan disana, tidak ada yang Namanya kebebasan Pers, semua media dikendalikan oleh pemerintah, apabila ada media yang tidak sejalan dengan pemerintah, maka pemerintah akan membredelnya melalui perpanjangan tangan dari pemerintah sehingga media tersebut dapat dibungkam.
Dan diberlakukannya Undang-Undang Subversiv, sehingga pada saat itu Kekuasaan pemerintah bersifat mutlak, rakyat terkekang, suara rakyat dibungkam tidak ada kebebasan berpendapat.
Banyak mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat dibungkam, demi melanggengkan kekuasaan, mereka takut akan kehilangan kekuasaan mereka, takut akan di lengserkan.
Pada dasarnya sifat manusia memanglah serakah sehingga ketika mereka menggenggam sesuatu, mereka tidak akan puas, melainkan mereka akan berusaha untuk menguasai sesuatu yang lain.
Semoga berbagai catatan kelam ini dapat digantikan dengan lembaran yang lebih bersih untuk kedepannya, semoga Indonesia mengalami kemajuan dan mendapatkan pemerintahan yang jauh lebih baik, yang memakmurkan rakyat, bukan yang menyengsarakan rakyat, Amiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H