"Udah bunyi bel tuh, masuk kelas yok!" Ucap Fizi spontan.
Semua siswa pun masuk ke kelasnya, pelajaran pertama dimulai, setelah beberapa jam pelajaran berlangsung. Bu Endang mengetuk pintu kelas, dan memanggil Syifa.
"Ada apa Bu?"
"Ayahmu baru saja menelpon, katanya ibu mu masuk rumah sakit. Jadi kamu di izinkan pulang."
"Hah, Ibu masuk rumah sakit?"
Syifa sangat panik sekali dan wajahnya memucat karena takut terjadi sesuatu dengan ibunya. lalu, ia mengambil tasnya dan ijin ke Bu Ani untuk pulang. Setelah itu, ia langusug bergegas menuju rumah sakit tempat ibunya dirawat. Sampai disana, ia langsung menghampiri ayahya.
"Yah, gimana keadaan Ibu, Ibu sakit apa?"
"Ibu mu sebenarnya sudah lama mengidap penyakit kanker nak, dan sekarang sudah mencapai stadium empat, yang sabar nak, kita pasti bisa melewati ini." Ucap ayahnya sambil memeluk Syifa yang menahan airmata.
"Nggak mungkin Yah, orang selama ini Ibu baik-baik aja kok."
Airmata Syifa mulai tak terbendung lagi, dan akhirnya membasahi wajah cantiknya. Ayahnya tetap memeluknya untuk menenangkannya. Terlihat dari kaca pintu terlihat wajah ibunya yang pucat tak berdaya. Syifa tak sanggup melihat Ibunya dengan keadaan seperti itu, dan ia lebih tak sanggup membendung sejuta airmata yang mengalir di pipinya melihat malaikat kesayangannya itu.
Syifa terus menangis di samping tempat tidur ibunya. Ia sampai menahan rasa kantuk demi menjaga Malaikat kesayanganya.