Sempat Menjalani Rawat Inap Lebih Lama
Sebelum masuk ke kamar, saya diminta ke UGD dahulu untuk dipasang infus. Untuk pertama kalinya saya merasakan disuntik antibiotik yang rasanya masya allah, mau nangis tapi malu. Dua hari dirawat di rumah sakit keadaanku sudah membaik.Â
Sudah mau makan, tak lagi merasakan demam yang tinggi, sudah tidak muntah-muntah, dan ku rasa badanku lebih fresh. Pastinya, ingin cepat pulang ke rumah. Namun saat kunjungan dokter ke kamar pagi itu, harapan ku untuk pulang harus tertunda.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang diambil dari sampel darah tiap pagi menunjukkan bahwa bakteri Salmonella typhi (bakteri penyebab tipes) sudah menjalar ke organ hati. Ada gangguan fungsi hati dimana kadar SGOT dan SGPT melebihi batas normal dari yang seharusnya. Dokter pun sampai kaget melihat hasil SGOT dan SGPT saya sangat tinggi, bahkan di atas 5x dari batas normal.
Karena ada gangguan fungsi hati tersebut, maka saya harus menjalani perawatan lebih lama lagi di rumah sakit. Sembilan hari lamanya saya menjalani rawat inap. Orang tua ku sudah ketar-ketir bagaimana dengan tagihan perawatan di rumah sakit. Bahkan mereka sampai bertanya ke bagian kasir untuk mengetahui jumlah tagihan sementara. Katanya saat itu sudah mencapai 3 juta rupiah lebih.
Kabar baiknya, semakin hari, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang semakin baik. Kadar SGOT dan SGPT sudah jauh menurun dan mendekati batas normal. Tepat di hari ke sembilan dirawat, saya pun sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Tak hentinya mengucap syukur alhamdulillah setelah menjalani perawatan cukup lama dirumah sakit dengan pelayanan yang baik. Dokter yang ramah, perawat yang cekatan dan ramah, senyum selalu mereka berikan kepada pasien. Dan saya sangat bersyukur bisa mendapatkan pelayanan yang baik dengan menggunakan kartu JKN-KIS tanpa dibeda-bedakan dengan pasien umum. Lewat perantara mereka lah, saya bisa sehat kembali. Alhamdulillah.
Tagihan Perawatan Nol Rupiah
Mbak Ana, perawat yang sering diajak ngobrol oleh ibuku itu datang membawakan surat-surat administrasi yang telah selesai diproses oleh pihak rumah sakit. Tak perlu syarat yang ribet dan kami sangat dimudahkan dengan segala proses administrasinya. Pelayanan yang sangat baik dari rumah sakit maupun BPJS Kesehatan.
Puji syukur alhamdulillah, biaya perawatan di rumah sakit tersebut semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Saya sama sekali tak mengeluarkan uang sepeserpun. Benar-benar nol rupiah. Tak ada tambahan biaya apapun. Lega sekali rasanya. Kalau dihitung-hitung, mungkin sudah jutaan rupiah yang harus saya keluarkan jika saya tak menjadi peserta JKN-KIS. Terima kasih BPJS Kesehatan, berkatmu biaya rawat inapku nol rupiah dan kini saya sehat kembali.
Mendaftarkan Orang Tua untuk Menjadi Peserta JKN-KIS