Masyarakat Suku Buton di Saumlaki
Komunitas muslim di Kota Saumlaki didominasi oleh suku Buton dari Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Mayoritas dari mereka berprofesi sebagai pedagang. Mereka berdagang dengan cara membuka kios baik di rumah maupun di pasar. Komoditas yang dijual biasanya adalah sembako, pakaian, dan perabotan rumah tangga.
Tak jarang, di antara dari mereka adalah pengusaha-pengusaha besar di Pasar Omele dan Pasar Olilit Saumlaki.
Masyarakat Buton juga terkenal dengan ketaatan beragamanya. Sehingga masjid-masjid di Saumlaki dimakmurkan oleh mereka. Lebih dari itu, mayoritas anak-anak mereka juga bersekolah di sekolah Islam yang ada di Saumlaki.Â
Madrasah Al-Azhar Saumlaki
Meskipun mayoritas masyarakat Saumlaki beragama Kristen, tak mengurungkan niat para pemuka agama Islam di sana untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam. Pada tahun 2015, MI Al-Azhar Saumlaki dioperasikan di Jl. Bukit Duri Saumlaki dengan menyewa 3 ruang kontrakan.
Berkat perhatian dari Kementerian Agama Republik Indonesia, pada tahun 2019 MI Al-Azhar Saumlaki akhirnya memiliki gedung sendiri di belakang Kantor Kementerian Agama KKT.
Untuk memfasilitasi anak-anak muslim di Saumlaki mendapatkan pendidikan Islam yang berkualitas, pada tahun 2020 MTs Al-Azhar Saumlaki pun dibuka dengan menumpang di gedung MI Al-Azhar Saumlaki.
Yang menarik dari Madrasah Al-Azhar Saumlaki adalah komposisi tenaga pendidiknya. Sejak 2020, beberapa guru yang mengajar di sana beragama Kristen. Hal ini mencerminkan wajah keharmonisan masyarakat di KKT.