Membaca kabar di atas, seorang pengemis yang ditemui oleh petugas dinas sosial DKI Jakarta kedapatan membawa emas dan uang 23 juta rupiah, saya jadi terfikir tentang generasi micin yang gejalanya begini:
Merasa hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat merokok, padahal dia sedang membunuh dirinya sendiri.
Merasa hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat ikut balap liar di jalan kampung, padahal dia sedang menempuh jalan cepat menuju kematian.
Merasa hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat ikut minum minuman keras oplosan, padahal dia sedang menempuh jalan cepat menuju kematian.Â
Merasa hebat, keren, cantik, dewasa, dsb saat posting foto tanpa busana, padahal dia sedang meminta orang lain menjauhinya.Â
Merasa hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat ikut tawuran di jalan, padahal dia sedang menggali kuburnya sendiri.Â
Merasa hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat naik motor bertiga tak pakai helm ngebut di jalan, padahal dia sedang menjemput celaka & mati.
Merasa kaya, hebat, keren, dewasa, dsb saat naik motor edisi terbaru yang dibeli dengan kredit, padahal dia sedang memiskinkan diri.
Merasa kaya, hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat berganti mobil dengan cara kredit, padahal dia sedang diperas isi kantongnya.
Merasa kaya, hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat mengenakan pakaian sobek-sobek, padahal dia sedang meniru orang miskin.
Merasa kaya hebat, keren, jantan, dewasa, dsb saat memaksakan diri mengkredit motor, padahal dia tak dipedulikan pemerintahnya yang tak mampu sediakan angkutan umum yang baik.Â