Mohon tunggu...
DWI SURANTI
DWI SURANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan Gel 2 Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi

17 Juli 2021   14:45 Diperbarui: 17 Juli 2021   21:45 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan sejatinya mampu untuk menumbuhkan kemauan generasi bangsa untuk menggali berbagai potensi serta mengembangkannya secara optimal. Saat ini, pendidikan Islam sebagai bagian dari system pendidikan nasional, kini sedang dihadapkan pada tantangan baru sebagai konsekuensi dari dinamika zaman yang disebut era globalisasi. Saat ini ada banyak sekali tantangan-tantangan pendidikan Islam di Era Globalisasi yang sedang dihadapi. Tantangan[1]tantangan tersebut tentunya tidak bisa dihadapi menggunakan strategi lama. Hal ini menuntut para pemikir dan praktisi pendidikan untuk menemukan strategi pendidikan islam yang tepat untuk menghadapi kehidupan di era globalisasi.

Era Globalisasi

Globalisasi adalah suatu fenomena dalam peradaban manusia, yang dimana manusia terus bergerak dalam masyarakat global dan masuk ke dalam proses manusia global tersebut (Wabaa, M. Laloma, A. Londa, 2019). Globalisasi merupakan sebuah tanda perubahan besar, yang dimana seluruh masyarakat dunia ini merupakan masyarakat transisi (Istiarsono, 2016). Globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, terutama dunia pendidikan.  

Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat berpengaruh pada globalisasi pendidikan yang dimana ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat berkembang pesat(Salim & Sari, 2014). Pendidikan merupakan bagian dari era globalisasi, penyebarannya dapat dilihat dari gagasan, pembaharuan, dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan. Dalam pendidikan islam pun globalisasi dapat mempengaruhi terutama dengan adanya banyak pendapat dan sikap dalam memahami globalisasi ini Globalisasi selalu dihubungkan dengan modernisasi dan modernism. Para pakar budaya telah mengatakan bahwa ciri khasi modernisasi dan manusia modern ini adalah tingkat berfikir, IPTEK, dan sikap manusia terhadap penggunaan waktu dan penghargaan terhadap karya manusia (Dacholfany, 2015). 

Maka dari itu, dalam menuju era globalisasi ini, Indonesia harus melakukan suatu reformasi khususnya dalam dunia pendidikan, dengan menciptakan tekanan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga seluruh lulusan masyarakat dapat berfungsi dengan baik (Hidayat, 2015).

Tantangan Pendidikan Islam

Menurut (Hidayat, 2015) terdapat berbagai isu kontemporer mengenai pendidikan islam, diantaranya (a) Politik pemerintah terhadap pendidikan islam di Indonesia. Politik pendidikan tidak dapat dilepaskan dari politik pemerintah yang diterapkan di suatu negara, yang dimana di dalamnya terkandung suatu kebijakankebijakan yang baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dengan pendidikan.  

(b) Kurangnya jam pelajaran agama di sekolah-sekolah. Masalah yang sering ditemukan oleh para pengamat pendidikan islam adalah adanya kurangna jam pelajaran agama di sekolah baik di sekolah dasar, umum, sekolah menengah umum, maupun yang lain. Masalah tersebut disebabkan kurangnya para pelajar dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan pelajaran agama. Sebagai akibat dari hal tersebut, para pelajar tidak memiliki bekal untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif akibat globalisasi. 

(c) Quantum Teaching dalam perspektif pendidikan islam. Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas super camp. Quantum teaching merangkai paling baik menjadi sebuah paket multisensory, multi kecerdasan dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan menaikkan kemampuan guru untuk menanamkan kemampuan murid untuk berprestasi. 

(d) Peranan pendidikan islam dalam menumbuhkan kecerdasan emosional. Dunia pendidikan saat ini sering dibanjiri kritik oleh masyarakat dikarenakan adanya beberapa pelajar dan lulusan dari sekolah tersebut menunjukkan sikap yang tidak terpuji. Penyebabnya adalah karena dunia pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan dan keterampilan semata tanpa diimbangi dengan membina kecerdasan emosi. Allah SWT telah menanugerahi manusia akal dan pikiran, untuk mengetahui apa yang sudah diciptakan oleh-Nya. Allah SWT menjamin orang yang mau memperdalam ilmunya adalah termasuk orang-orang mukmin, yang percaya kepada Allah. Sesungguhnya, manusia yang ingin mengembangkan dan memperdalam ilmu akan diberikan pahala yang besar oleh Allah. 

Menurut A Malik Fadjar dalam (Idris, 2018) terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam, yaitu : 1) membebaskan akal pelajar dari semua kekangan; 2) membangkitkan indra dan perasaan pelajar sebagai pintu untuk berfikir dalam membangun peradaban islam dan; 3) membekali berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat membersihkan akal dan meninggikan derajat peserta didik. 

Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Globalisasi

Pendidikan memiliki keterkaitan yang kuat dengan era globalisasi. Pendidikan Islam merupakan agen peradaban dan perubahan sosial yang berada dalam lingkaran modernisasi untuk mampu melakukan perannya secara dinamis dan produktif (Hidayat, 2015). Keberadaan pendidikan islam tidak hanya berperan untuk membentengi diri dari hal -- hal yang dianggap negatif modernisasi di era globalisasi. Tetapi juga bagaimana nilai -- nilai moral yang telah ditanamkan melalui pendidikan islam dapat memainkan perannya secara aktif sebagai pendukung yang memiliki kekuatan untuk menghadapi tekanan yang terjadi dari berbagai faktor diantaranya latar belakang sosial budaya, kebodohan, ekonomi dan kemiskinan ditengah perputaran sosial yang begitu cepat (Mahsun, 2013).  

Menurut Mashun (2013) untuk mewujudkan agama sebagai bagian yang utuh dalam sistem budaya dan peradaban modern di era globalisasi harus memiliki beberapa hal pokok diantaranya : (a) Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) Hubungan yang mendalam dengan Tuhan Yang Maha Esa, (c) Memahami fungsi sosial ilmu pengetahuan dan teknologi, (d) Pengakuan yang pasti dengan cara deduktif atau percaya, (e) Percaya akan adanya kehidupan selain didunia. Beberapa hal pokok tersebut diharapkan mampu menjadi dasar penelaahan dan perenungan bagi masyarakat modern, guna untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sistem budaya dan peradaban modern di era globalisasi ini.

Berbagai macam tantangan pendidikan islam dan juga bagaimana peran pendidikan islam di era globalisasi ini perlu melakukan penelaahan dan penelitian kembali guna untuk mengantisipasi tantangan -- tantangan yang ada dengan berbagai model -- model pendidikan islam di masa depan (Huda, 2015). Maka, para intelektual Muslim harus melakukan reorientasi konsep pendidikan islam untuk membesarkan generasi sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam dalam mengadapi era globalisasi : Pertama Percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Kedu, memahami nilai -- nilai moral baik dalam agama ataupun masyarakat. Ketiga, memahami dan menguasai teknologi agar tidak tertinggal. 

Kesimpulan

Globalisasi merupakan sebuah tanda perubahan besar, yang dimana seluruh masyarakat dunia ini merupakan masyarakat transisi. Era globalisasi membawa dampak yang begitu signifikan sehingga perlu untuk melakukan suatu reformasi khususnya dalam dunia pendidikan, dengan menciptakan tekanan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga seluruh lulusan masyarakat dapat berfungsi dengan baik. 

Berbagai tantangan dalam pendidikan islam diantaranya (a) Politik pemerintah terhadap pendidikan islam di Indonesia. (b) Kurangnya jam pelajaran agama di sekolah-sekolah. (c) Quantum Teaching dalam perspektif pendidikan islam. (d) Peranan pendidikan islam dalam menumbuhkan kecerdasan emosional. Berbagai macam tantangan pendidikan islam dan juga bagaimana peran pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam dalam mengadapi era globalisasi : Pertama Percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Kedu, memahami nilai -- nilai moral baik dalam agama ataupun masyarakat. Ketiga, memahami dan menguasai teknologi agar tidak tertinggal. 

Sumber

Dacholfany, M. I. (2015). Reformasi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Sebuah Tantangan dan Harapan. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 20(1), 173--194. 

Hidayat, N. (2015). Peran dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Global. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 12(1), 61-74. 

Huda, M. (2015). Peran Pendidikan Islam Terhadap Perubahan Sosial. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 10(1). 

Idris, M. (2018). Tantangan Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra', 7(2). 

Istiarsono, Z. (2016). Tantangan Pendidikan Dalam Era Globalisasi: Kajian Teoretik Zen Istiarsono FKIP Universitas Kutai Kartanegara. Jurnal Intelegensia, 1(2), 19--24. 

Mahsun, A. (2013). Pendidikan Islam dalam arus globalisasi: Sebuah kajian deskriptif analitis. Epistem: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 8(2), 259-278.

Pewangi, M. (2016). Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi. TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1), 1-11. 

Salim, K., & Sari, mira puspita. (2014). Pengaruh Globalisasi Terhadap Pendidikan. Pendidikan, December 2014, 1--11. 

Samrin, S. (2017). Pendidikan Islam di Era Globalisasi (Peluang & Tantangan). Shautut Tarbiyah, 23(1), 127-141. 

Suriana, S. (2014). Pendidikan Islam Di Era Globalisasi: Menggapai Peluang, Menuai Tantangan. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 4(2), 356-375. 

Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Cet. 9; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 

Wabaa, M. Laloma, A. Londa, V. (2019). Pengaruh globalisasi informasi terhadap kehidupan sosial budaya generasi muda (suatu studi di SMA Negeri 1 Beo Kabupaten Kepulauan Talaud). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689--1699

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun