Mohon tunggu...
Dwi Supriyanti
Dwi Supriyanti Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Global Islamic School

Guru yang ingin berbagi tentang dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lokakarya 2 Sekolah Penggerak di Jakarta Timur

13 Desember 2021   10:13 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:24 2937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlokasi di Park hotel Cawang,  lokakarya 2 Program Sekolah Penggerak wilayah Jakarta Timur berlangsung pada tanggal 8 Desember 2021.

Lokakarya dibagi menjadi empat kelas yaitu A,B,C, dan D. Peserta lolakarya terdiri dari kepala sekolah dan pengawas dan materi diberikan oleh pelatih ahli. Kegiatan diawali dengan ice breaking dimana para peserta secara berpasangan menebak nomor sepatu, warna kesukaan, makanan kesukaan, dan buah kesukaan. Dari ice breaking ini kita memahami pentingnya mengetahui data yang kita butuhkan. 

Sesi berikutnya adalah membuat refleksi diri yang berisi tiga pertanyaan yaitu : bagaimana mengetahui kualitas pembelajaran yang ada di sekolah? Bagaimana mengetahui kompetensi guru di sekolah? Bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah?

Setelah melakukan refleksi peserta lokakarya saling sharing jawaban. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menonton video tentang guru yang dengan kesadaran sendiri mengembangkan dirinya dan kemudian mengajak orang disekitarnya untuk belajar hal hal baru.

Sesi materi berisi tentang mengidentifikasi data sekolah yang terdiri dari : Data guru, data karakterisitik murid, lokal budaya,hasil belajar murid, hasil asesmen murid,hasil umpan balik orangtua/wali murid, catatan pendampingan murid, hasil observasi pengajaran, hasil dialog reflektif bersama guru, ragam data lain yang dibuat atau ditemukan oleh sekolah. 

Data diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena data merupakan sumber faktual yang diolah dan dianalisis oleh masing-masing satuan pendidikan untuk menyelesaikan tantangan sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari data yang diolah dapat menjadi referensi sekolah untuk :

  • Mengembangkan sumber daya sekolah mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang aman,nyaman, inklusif dan menyenangkan untuk mencapai hasil belajar di atas level yang diharapkan.
  • Menciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis pada refleksi diri, refleksi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid.
  • Sumber data untuk rapor pendidikan.

Untuk memanfaatkan data dapat dilaksanakan dengan acuan PDCA (Plan, Do, Check, Action).

Berdasarkan data yang diproses secara terpadu yang bersumber dari laporan berbagai sumber data yang andal akan diperoleh Profil Pendidikan. Profil Pendidikan merupakan laporan evaluasi layanan pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya.

Pada sesi selanjutnya peserta lokakarya diminta membaca materi tentang Komunitas Praktisi. Tujuan komunitas praktisi diantaranya untuk mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan dengan masalah dan pertanyaan tentang praktik pegajaran dan pembelajaran. 

Yang membedakan komunitas praktisi dengan komunitas lain yatu : domain, dimana ada kesamaan yang dianggap penting oleh anggota komunitas, kemudian komunitas yaitu adanya norma atau aturan sosial yang disepakati bersama, dan yang ketiga adanya praktik yaitu adanya pengetahuan yang dikembangkan.

Aktivitas yang dilakukan komunitas praktisi dapat berupa berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari penyelesaian masalah, merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah, berbagi pengalaman menjalankan praktik, merefleksikan tindakan-tindakan yang sudah diambil untuk melakukan perbaikan, dan mendokumentasikan kegiatan dan produk para anggota untuk bahan belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun