DIPLOMASI MUAWIYYAH
Muawiyah telah menang atas Ali lewat manipulasi politik, ketangkasan dalam mengeksploitasi kematian Ustman. Muawiyyah di kenal sebagai negarawan dan politikus yang ulung, ungkapannya dalam hal ini pernah dicacat oleh sejarah, "Aku tidak akan menggunakan pedangku selagi cambukku sudah cukup.Â
Aku tidak akan menggunakan cambukku selagi lisanku masih bisa mengatasinya. Jika rambutku membentang antara diriku dan penentangu, maka rambut itu tidak akan putus selamanya. Jika mereka menarik kencang maka akan aku longgarkan dan jika mereka melonggarkan maka aku akan mengencangkan." Tindakan kasar dan kelembutan tidak akan banyak mempengaruhi dirinya.
Allah telah mengaruniainya tindakan lemah lembut dan bijaksana dan kemampuan untuk meredan kemarahannya, dan kkemampuan  yang demikian tinggi dalam mengendalikan diri. Dia betul-betul seorang diplomat dan politikus yang cerdik.
Para sejarawan Arab mengumpamakan Muawiyyah itu sebagai seekor unta, tatkala di biarkan dia akan berjalan, dan manakala dia di pukul dan disakiti, maka dia akan menolak untuk berjalan. Muawiyyah sering berkata: "Dunia ini lebih banyak dikendalikan dengan lidah daripada dengan pedang
Baca juga : Perihal Tuduhan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan
KEBIJAKAN POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN MUAWWIYAH BIN ABI SUFYAN
Berikut dalam penjelasan ini akan digolongkan kebijakan politik Muawwiyah bin Abi Sufyan dalam tiga aspek penting:
A.SIYASAH DUSTURIYAH (TATA NEGARA)
Dalam aspek ini, terdapat perbedaan  dibandingkan  dengan  pada  masa  nabi  dan  Khulafaur Rasyidin.  Perbedaan  tersebut  dapat  dilihat  dalam  kebijakan  politik penguasa Dinasti ini seperti :
a)Pemindahan pusat pemerintahan Islam dari Madinah ke Damaskus
Madinah sebagai pusat pemerintahan banyak dianggap sebagai sunnah Nabi Muhammad SAW yang harus dipertahankan. Sehingga beberpa generasi kekhalifahan sebelumnya tidak satupun yang memindahkan pemerintahan tersebut. Sedang pemindahan yang dilakukan Muawwiyah tersebut dilandasi dengan berbagai pertimbangan seperti: