Mohon tunggu...
Dwi Shofiani
Dwi Shofiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI SYUBBANUL WATHON

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rahasia Emas bagi Pencari Ilmu

26 Desember 2022   10:40 Diperbarui: 26 Desember 2022   10:43 2506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang menuntut ilmu dianggap sederajat dengan orang yang berjihad. Ganjaran yang didapat dari seseorang yang menuntut ilmu setara dengan balasan surga bagi para pejuang perang. Selain itu, orang yang berilmu memiliki banyak keutamaan yang mencakup derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Mujadilah [58]: 11 di muka sudah dengan jelas dinyatakan bahwa orang yang beriman dan berilmu, derajatnya diangkat atau ditinggikan oleh Allah SWT.

Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah: 11)

Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh waktu. Tidak ada halangan bagi orang yang sudah berusia lanjut untuk menuntut ilmu. Islam mengajarkan umatnya untuk menuntut ilmu secara berkelanjutan, terus dan tiada henti, sejak saat menjadi seorang bayi hingga menghembuskan nafas terakhir. Ilmu amat sangat banyak dan luas. Oleh karena itu, islam mengajarkan untuk selalu belajar kapanpun dan dimanapun.

Ilmu yang dicari dan diamalkan selama didunia akan abadi dan menjadi bekal di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ilmu yang sudah kita peroleh akan menjadi amal jariyah apabila kita sebarkan atau salurkan kepada orang lain. Manfaat ilmu adalah ketika kita menyebarkan kepada orang lain dan orang yang kita beri mengamalkan ilmunya. Sebagai seorang muslim, kita harus mempelopori dan menyebarkan kebaikan. Apabila kebaikan kita ditiru atau diamalkan oleh orang lain, kita akan memperoleh pahala dari Allah SWT tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasullullah saw. bersabda:

Artinya: "jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh" (HR. Muslim, No. 1631).

Ilmu merupakan kunci dari segala kebaikan, pengetahuan, serta sarana yang digunakan untuk menjalankan atau melaksanakan perintah Allah SWT. Ilmu dunia akan memudahkan kita di dunia, sedangkan ilmu akhirat digunakan untuk menghindarkan kita dari kebatilan dan menyelamatkan kita di akhirat karena sejatinya tujuan akhir adalah akhirat.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi hari untuk dapat mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik untuk mu dari pada kamu Shalat sebanyak seratus rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan maupun tidak, itu akan lebih baik untukmu daripada shalat seribu rakaat."

Dari penjelasan sebelumnya, terdapat 5 poin keutamaan menuntut ilmu yaitu ilmu merupakan warisan para nabi, menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga, Allah akan meninggikan derajat orang yang menuntut ilmu, ilmu memberi kebaikan, dan manfaat dari menuntut ilmu akan terus mengalir walaupun sudah meninggal dunia. Keutamaan menuntut ilmu dapat menjadi penyemangat dalam perjalanan menuntut ilmu.

Manusia diperintahkan oleh Allah untuk belajar dan menuntut ilmu. Walaupun kualitas terhadap akal manusia memiliki kapasitas yang berbeda-beda, namun kesungguhan atau niat untuk menuntut ilmu itulah yang menjadi sebuah kunci. Dengan kesungguhan tersebut perjalanan yang sulit akan dimudahkan oleh Allah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun