Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin ayat 4)
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna sebagaimana yang telah dijelaskan dalam dalil Al-Qur'an dan sunnah. Selain diberikan panca indra yang sempurna, manusia juga diberikan akal sehat yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk serta diberikan hati untuk menimbang keputusan yang akan diambil.
Allah SWT menciptakan manusia tidak terbatas pada kesempurnaan fisik dan karakternya saja, namun pada hakikatnya Allah menciptakan manusia untuk dijadikan khalifah di muka bumi. Hal ini telah dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 30.
: * *
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, manusia tentu memerlukan ilmu untuk menjalankan perintah Allah SWT. Ilmu pengetahuan menjadi hal yang tidak bisa lepas dalam kehidupan. Hal ini dikarenakan manusia memerlukan ilmu untuk menjalani kehidupannya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan.
Dalam ajaran islam, ilmu menjadi hal wajib yang harus dicari. Kewajiban seorang muslim untuk mencari ilmu dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abdil Bar yang mengatakan:
"Carilah ilmu walau sampai negeri China, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim."
Nabi Muhammad SAW selalu menekankan umatnya untuk menuntut ilmu. Hal ini karena dalam ajaran agama islam, agama islam merupakan agama bagi orang yang memiliki akal, nalar, dan di dalam ajarannya islam menganjurkan umatnya untuk mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, menuntut ilmu sangatlah penting bagi umat muslim.
Rasulullah SAW bersabda: "Dan dalam sesungguhnya Nabi -- Nabi tidak pernah mewariskan uang emas serta tidak pula uang perak, namun untuk mereka yang telah mewariskan ilmu (ilmu syar'i) barang siapa yang telah mengambil atas warisan tersebut maka sesungguhnya ia sudah mengambil pada bagian yang banyak." (HR Ahmad).
Seorang muslim dapat menjalankan agamanya dengan baik dan benar jika ia memiliki bekal ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan ia memiliki dasar landasan yang menjadi acuannya, tidak hanya meniru ataupun mengikuti saja. Apabila terdapat berbagai pengaruh, orang yang berilmu tidak akan goyah berbeda dengan orang yang meniru ataupun ikut-ikutan saja.
Orang yang menuntut ilmu dianggap sederajat dengan orang yang berjihad. Ganjaran yang didapat dari seseorang yang menuntut ilmu setara dengan balasan surga bagi para pejuang perang. Selain itu, orang yang berilmu memiliki banyak keutamaan yang mencakup derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Mujadilah [58]: 11 di muka sudah dengan jelas dinyatakan bahwa orang yang beriman dan berilmu, derajatnya diangkat atau ditinggikan oleh Allah SWT.
Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."Â (QS. Al-Mujadalah: 11)
Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh waktu. Tidak ada halangan bagi orang yang sudah berusia lanjut untuk menuntut ilmu. Islam mengajarkan umatnya untuk menuntut ilmu secara berkelanjutan, terus dan tiada henti, sejak saat menjadi seorang bayi hingga menghembuskan nafas terakhir. Ilmu amat sangat banyak dan luas. Oleh karena itu, islam mengajarkan untuk selalu belajar kapanpun dan dimanapun.
Ilmu yang dicari dan diamalkan selama didunia akan abadi dan menjadi bekal di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ilmu yang sudah kita peroleh akan menjadi amal jariyah apabila kita sebarkan atau salurkan kepada orang lain. Manfaat ilmu adalah ketika kita menyebarkan kepada orang lain dan orang yang kita beri mengamalkan ilmunya. Sebagai seorang muslim, kita harus mempelopori dan menyebarkan kebaikan. Apabila kebaikan kita ditiru atau diamalkan oleh orang lain, kita akan memperoleh pahala dari Allah SWT tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasullullah saw. bersabda:
Artinya: "jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh" (HR. Muslim, No. 1631).
Ilmu merupakan kunci dari segala kebaikan, pengetahuan, serta sarana yang digunakan untuk menjalankan atau melaksanakan perintah Allah SWT. Ilmu dunia akan memudahkan kita di dunia, sedangkan ilmu akhirat digunakan untuk menghindarkan kita dari kebatilan dan menyelamatkan kita di akhirat karena sejatinya tujuan akhir adalah akhirat.
Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi hari untuk dapat mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik untuk mu dari pada kamu Shalat sebanyak seratus rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan maupun tidak, itu akan lebih baik untukmu daripada shalat seribu rakaat."
Dari penjelasan sebelumnya, terdapat 5 poin keutamaan menuntut ilmu yaitu ilmu merupakan warisan para nabi, menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga, Allah akan meninggikan derajat orang yang menuntut ilmu, ilmu memberi kebaikan, dan manfaat dari menuntut ilmu akan terus mengalir walaupun sudah meninggal dunia. Keutamaan menuntut ilmu dapat menjadi penyemangat dalam perjalanan menuntut ilmu.
Manusia diperintahkan oleh Allah untuk belajar dan menuntut ilmu. Walaupun kualitas terhadap akal manusia memiliki kapasitas yang berbeda-beda, namun kesungguhan atau niat untuk menuntut ilmu itulah yang menjadi sebuah kunci. Dengan kesungguhan tersebut perjalanan yang sulit akan dimudahkan oleh Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H