Dalam kehidupan sosial terdapat berbagai macam kelompok sosial dari berbagai macam tingkatan sosial. Kehidupan sosial masyarakat dapat menjadi sebuah faktor pendukung dari diadakanya pembangunan namun, sering kali juga menjadi sebuah faktor penghambat.
Ketidakmampuan dan ketidaktahuan yang dimiliki oleh masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya masyarakat yang kurang berdaya, dan rendahnya produktivitas yang dilakukan. Banyak sekali kemampuan dari masyarakat yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Begitupun dengan adanya pemberdayaan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan berbagai kemampuan dalam hidupnya yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses yang dapat membangun manusia atau masyarakat melalui berbagai pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.
Pemberdayaan merupakan terjemahan dari empowerment, berasal dari kata power yang berarti kekuasaan atau keberdayaan, sehingga pemberdayaan dapat didefinisikan sebagai memberi daya, memberi power (kuasa), kekuatan, dari pihak yang berdaya kepada pihak yang kurang berdaya.
Pemberdayaan juga dapat dikatakan sebagai sebuah paradigma pembangunan masyarakat dengan berpusat pada pembangunan manusia yang bisa mendorong kemajuan dan perubahan sosial masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti pelatihan ketenagakerjaan, pelatihan keterampilan, berbagai macam pendidikan, pelatihan mengelola sumber daya dll.
Sudah dua tahun berlalu COVID-19 mewabah diseluruh dunia, adanya pandemic COVID-19 ini mengubah berbagai tatanan kehidupan masyarakat, semua tatanan kehidupan berubah begitu saja dengan cepat, pandemic COVID-19 juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan kesejahteraan berbagai masyarakat di berbagai belahan bumi manapun.
Dalam jurnal milik Gulesci, et all (2021) dengan judul “Can youth empowerment programs reduce violence against girls during the COVID-19 pandemic?” dijelaskan bahwa di Bolivia selama pandemic COVID-19 banyak sekali masyarakat yang tersiksa karena adanya pemberlakuan lockdown yang mengakibat masyarakat tidak dapat kemana-mana dan tidak sedikit dari mereka yang kehilangan pekerjaannya.
Imbas dari pemberlakuan lockdown tersebut banyak sekali peningkatan terjadinya kekerasan rumah tangga yang terjadi terutama pada kaum wanita dan anak-anak.
Melihat terjadinya hal tersebut, pemerintah di Bolivia membuat sebuah program pemberdayaan yang ditujukan bagi kaum pemuda terutama para perempuan agar mereka dapat lebih berdaya. Program tersebut menggabungkan pelatihan soft skill dan keterampilan teknis dengan pendidikan seksual juga pendampingan untuk mencari bantuan kerja.