Mohon tunggu...
DWI SAPUTRO SINUGROHO
DWI SAPUTRO SINUGROHO Mohon Tunggu... -

never give up for anything

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Biarkan Aku Menyimpannya Sendirian

26 Oktober 2015   12:46 Diperbarui: 1 November 2015   15:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          “Arief Dhika Samudera berpacaran dengan Angelica Permana”

           “15 September 2015”

          Sudah dua bulan yang lalu. Rasa penasaran semakin memenuhi perasaanku , akhirnya aku melihat profil Angelica Permana. Benar saja , Ia gadis yang sama dengan gadis yang dijadikan objek pada foto album milik Arief yang berjudul “my angel”

          Entah mengapa dada ini begitu sesak melihat Arief bersama orang lain . Aku juga tak tau mengapa ada air yang keluar dari pelupuk mataku. Yang jelas , rasanya sakit sekali. Rasa rindu yang tadinya membara , seolah padam begitu saja. Aku merasa semuanya akan sia-sia jika aku merindukan arief , aku merasa aku tidak akan bisa mendapat balasan rindu darinya.

          Hanya sebuah penyesalan yang kini bersarang di kepalaku. Penyesalan yang sebenernya tercipta karenaa kesalahanku sendiri. Kenapa aku kembali melewatkan kesempatan itu? Kesempatan berarti yang entah kapan akan kudapatkan lagi. Kenapa  aku harus selalu diam dan tak berani memulai semuanya? Dia pria, dan aku wanita. Seharusnya dia dulu yang memulai semuanya. Aku terlalu ragu dan terlalu takut untuk memulai semuanya dengan Arief.

          Ya , aku sudah menyayanginya sejak lama. Sejak kami masih menempuh pendidikan di sekolah menengah atas . Saat aku pertama melihatnya pada masa orientasi siswa , aku sudah menyukainya. Pada masa SMA , aku dan Arief selalu satu kelas , selalu mengikuti organisasi yang sama . Itu semua membuatku semakin dekkat dengannya .Tapi seiring berjalannya waktu , semakin kami dekat , semakin aku tak berani mengungkapkan perasaanku padanya . Aku terlalu takut jika dia menjauh dariku . Aku memutuskan untuk memendam semuanya sendirian . Memutuskan untuk mencintainya secara diam diam. Dan akhirnya aku merasakan sakitnya sendirian. Aku hanya bisa menangis hingga lelah dan akhirnya aku tertidur.

          Pagi ini , aku bangun dengan mata sembab dan perasaan yang berantakan. Tidur tak cukup mebuatku merasa lebih baik dari tadi malam. Aku memutuskan untuk mandi , setidaknya mandi bisa membuatku merasa lebih segar.Setelah mandi dan sedikit sarapan pagi , aku berencana untuk pergi bersama teman-temanku . Aku melakukan ini semua agar aku bisa melupakan Arief. Agar aku tak merasa kesepian dan akhirnya aku menangis.

          Aku pergi bersama sahabat-sahabatku hingga larut malam dan sedikit merasa lebih baik.Malam ini mataku masih belum bisa terpejam meskipun tubuhku sudah sangat lelah. Dan aku masih di depan laptopku , mendengarkan suara  jarum jam yang makin lama membuat kamarku semakin sunyi. Hidupku semakin sunyi, apalagi semenjak Arief pergi.

          Mataku masih menatap laptop sambil terus menuliskan semua kisah dan perasaanku. Mungkin Arief tidak akan membaca tulisan ini , tapi aku akan terus menulis tentangnya. Meskipun aku tahu , Ia tidak akan pernah tau. Arief tidak akan pernah tau rasa sesak didadaku ketika memikirkannya.

          Berhari-hari aku berusaha mengisi waktu luangku dengan apapun yang bisa kukerjakan. Tapi kenapa aku tak kunjung bisa melupakannya?. Aku sadar , melupakan ratusan memoriku bersama arief tidak semudah memformat data di flashdisk. Setidaknya aku bisa sedikit tertidur nyenyak tanpa memikirkan semua penyesalan dan kebodohanku.Dan melupakan arief hanya omong kosong , hanya angan anganku saja . Aku tak pernah bisa benar-benar melupakannya.

          Pagi Ini , sebulan setelah peristiwa menyesekkan itu terjadi . Peristiwa ketika aku mengetahu arief sudah bersama perempuan lain. Aku sudah cukup bisa bernafas dengan lancar dan pikiranku sudah mulai tenang. Ketika aku sedang makan malam , handphoneku berbunyi . Mungkin ada bbm dari sahabat sahabatku atau mungi  notif grup online shop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun