Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan swasta

Saya memiliki hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Cerita : Menjemput Cinta di Philadelphia

15 September 2023   05:45 Diperbarui: 21 September 2023   12:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepotong Cerita 

Menjemput Cinta di Philadelphia
By. Dwiroso

Langkah kaki tertambat di Kesington Avenue
Sosok pria sekitar 60 tahun
Dengan jarum suntik yang masih menusuk lengan
Merintih dengan wajah hampa
Entah ia berucap apa
Suaranya tertahan parau

Siang itu aku hendak melanjutkan cerita
Menjemput cinta perempuan yang ku kenal dari media pertemanan

Sudah dua hari
Ku terdampar di kota yang paling terpukul oleh masalah opioid.
Perempuan ku pun tak kunjung ku temukan

Di berbagai sudut kota
Perilaku aneh warganya
Dibawah kendali para pengedar, mengubah kehidupan menjadi pecandu narkotika
di Kensington.

Tak heran, Kensington Avenue menjadi sisi gelap Philadelphia

Orang-orang terlihat duduk lemas, terkulai dengan jarum yang menempel di tangan, bahkan berjalan dengan sangat gontai, suasana tersebut terlihat seperti adegan film horor

Di pinggiran kota  aku menatap perih
Para pencandu narkoba banyak diantara nya adalah satu keluarga, ayah ibu dan beberapa anaknya harus menjadi zombie tanpa masa depan

Mereka menjadi tunawisma hingga tunasusila, yang tidak memiliki rumah bahkan tempat untuk sekadar berteduh.

Nampak seorang perempuan
Berlari memeluk tubuh pria 60 tahun yang ku temui tadi
Sambil berderai air mata
Tangan perempuan itu menarik jarum suntik yang menempel di lengan kirinya
Lalu mengambil suntikan dari dalam tas dan menyuntikkan kembali ke lengan pria tua
Dan pria tua itu menghentikan rintihan nya

Ia berselonjor lunglai. 

Sejenak menikmati fantasi surgawi 

Dengan ragu Aku menghampiri perempuan itu dan bertanya
Siapa pria tua itu?
"Dia ayahku" jawabnya
Aku seketika terguncang
"Ia sedang tersiksa karena sakau,
Aku tak tega melihat ia menderita", perempuan itu melanjutkan cerita nya.

Untuk beberapa saat aku memandangi perempuan itu,
Lalu, "Kau kah Abigail?"
"Kamu siapa?"
Aku tidak segera menjawab..
Ku biarkan dia mengingat siapa aku.
Dan...
Akhirnya dia ingat
"Oh y kau Arman?"
Aku tersenyum, ternyata ia masih mengingat ku, "Ya benar Abigail, aku Arman"

"Arman,  maaf kau harus menyaksikan pemandangan tak mengenakkan"
Abigail berucap sambil menyeka air matanya..
"Arman, aku harus berkata, pria tua ini ayahku."

Untuk beberapa saat aku terdiam,
Silih berganti aku tatap wajah pria tua dan wajah Abigail, cinta yang ku cari itu..

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun