Sepotong CeritaÂ
Menjemput Cinta di Philadelphia
By. Dwiroso
Langkah kaki tertambat di Kesington Avenue
Sosok pria sekitar 60 tahun
Dengan jarum suntik yang masih menusuk lengan
Merintih dengan wajah hampa
Entah ia berucap apa
Suaranya tertahan parau
Siang itu aku hendak melanjutkan cerita
Menjemput cinta perempuan yang ku kenal dari media pertemanan
Sudah dua hari
Ku terdampar di kota yang paling terpukul oleh masalah opioid.
Perempuan ku pun tak kunjung ku temukan
Di berbagai sudut kota
Perilaku aneh warganya
Dibawah kendali para pengedar, mengubah kehidupan menjadi pecandu narkotika
di Kensington.
Tak heran, Kensington Avenue menjadi sisi gelap Philadelphia
Orang-orang terlihat duduk lemas, terkulai dengan jarum yang menempel di tangan, bahkan berjalan dengan sangat gontai, suasana tersebut terlihat seperti adegan film horor
Di pinggiran kota  aku menatap perih
Para pencandu narkoba banyak diantara nya adalah satu keluarga, ayah ibu dan beberapa anaknya harus menjadi zombie tanpa masa depan
Mereka menjadi tunawisma hingga tunasusila, yang tidak memiliki rumah bahkan tempat untuk sekadar berteduh.
Nampak seorang perempuan
Berlari memeluk tubuh pria 60 tahun yang ku temui tadi
Sambil berderai air mata
Tangan perempuan itu menarik jarum suntik yang menempel di lengan kirinya
Lalu mengambil suntikan dari dalam tas dan menyuntikkan kembali ke lengan pria tua
Dan pria tua itu menghentikan rintihan nya
Ia berselonjor lunglai.Â
Sejenak menikmati fantasi surgawiÂ
Dengan ragu Aku menghampiri perempuan itu dan bertanya
Siapa pria tua itu?
"Dia ayahku" jawabnya
Aku seketika terguncang
"Ia sedang tersiksa karena sakau,
Aku tak tega melihat ia menderita", perempuan itu melanjutkan cerita nya.
Untuk beberapa saat aku memandangi perempuan itu,
Lalu, "Kau kah Abigail?"
"Kamu siapa?"
Aku tidak segera menjawab..
Ku biarkan dia mengingat siapa aku.
Dan...
Akhirnya dia ingat
"Oh y kau Arman?"
Aku tersenyum, ternyata ia masih mengingat ku, "Ya benar Abigail, aku Arman"
"Arman, Â maaf kau harus menyaksikan pemandangan tak mengenakkan"
Abigail berucap sambil menyeka air matanya..
"Arman, aku harus berkata, pria tua ini ayahku."
Untuk beberapa saat aku terdiam,
Silih berganti aku tatap wajah pria tua dan wajah Abigail, cinta yang ku cari itu..
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI