Dian Yang Di Korbankan
By  dwiroso
Sosoknya tidak mencerminkan seorang intelek
Meskipun terkadang terhadap hal hal akademis ia cukup melek
Hanya lebih memilih untuk tak menonjol menonjolkan diri
Ia bernama Dian, lelaki paruh baya yang memilih menjadi teman orang orang biasa yang nasib nya ketlisut di sudut sudut sejarah
Di ruang ruang sempit kehidupan
Menemani orang orang yang tidak berambisi berebut nasib baik
Sebab ia menyadari, kedudukan, jabatan, ketenaran, pujian hanya membuat ia tertekan, pakewuh
Ia lebih memilih hidup apa ada nya ditengah prinsip hidup ada apanya
Jika ia berada di antara orang orang pintar, dan menyimpan nafsu berebut pengaruh
Ia malah bungkam dan bersikap seperti orang tak tahu apa apa dan tak mau apa apa
Terhadap siapapun sebisa mungkin membuat senang dan tertawa
Meskipun sering dimanfaatkan menjadi kambing hitam
Disaat sudah tak ada yang bisa di jadikan sasaran tembak
Disaat sudah tak ada yang bisa dibodoh bodohkan
Setelah kehabisan lawan
Maka dialah yang di sasar untuk di bodoh bodohkan, di serang habis habisan sebagai musuh bersama
Untuk menutupi kebusukan dan ambisi menangguk apapun yang menguntungkan, orang butuh pihak yang dilemahkan, di salah salahkan, di rendah rendahkan, di antitesa kan
Maka Dian lah yang dipilih
Untuk dikorbankan
Di remang temaram
Perlahan wajahnya yang penuh luka dan dipermalukan mendongak ke langit
Berteriak...Â
Tuhan!Â
Terimakasih Kau ijinkan aku menjadi tumbal bagi lahirnya kabahagiaan dan kemuliaan berpuluh kawan dan sahabat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H