Mohon tunggu...
Dwi Risma Novianti
Dwi Risma Novianti Mohon Tunggu... Jurnalis - IRers

Co-ed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Nuh AS dan Praktik Diplomasi yang Diterapkannya

27 Oktober 2019   09:30 Diperbarui: 27 Oktober 2019   09:41 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajjib diketahui, salah satunya adalah nabi Nuh Alaihissalam.

Nabi Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib yang banyak melakukan kemungkaran karena menyembah dan mempercayai Wadd, Suwa', Yagus, Ya'uq, dan Nasr.

Dalam diplomasi, diutusnya Nabi Nuh sebagai rasul merupakan salah satu fungsi diplomat yaitu representation. Dua fungsi lainnya adalah reporting dan negotiation.

Representation merupakan fungsi perwakilan seorang diplomat di negara lain. Dalam hal ini, Nabi Nuh telah melaksanakan fungsi tersebut. Ia diutus Allah kepada kaumnya untuk meluruskan akidah-akidah mereka yang telah sesat.

Sebagai perwakilan Allah, Nabi Nuh berusaha menjelaskan kepada kaumnya mengenai akidah serta ajaran yang benar agar mereka tidak melakukan penyimpangan.

Nabi Nuh melaporkan kepada Tuhannya ketika ia menyampaikan hasil akhir dari perjuangannya yang amat panjang.

Ia menggambarkan perjuangannya yang terus menerus tanpa pernah putus itu dengan mengatakan "Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang." 

Nuh tidak pernah bosan, jenuh, dan putus asa menghadapi kaumnya yang selalu berpaling itu "maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)".

Dari terjemah ayat dalam surah Nuh diatas terlihat bahwa Nabi Nuh selalu melaporkan hasil dakwahnya yang penuh perjuangan kepada Allah.

Melaporkan hasil diplomasi merupakan  fungsi seorang diplomat. Dalam bahasa diplomasi disebut dengan fungsi reporting. 

Fungsi reporting Sebagai bentuk laporan dan perlindungan terhadap kepentingan bangsa dan warganya di negara lain.

Jika ditinjau, Nabi Nuh juga telah melaksanakan tugas tersebut karena setiap perkara yang telah disampaikan kepada kaumnya serta respon kaumnya dilaporkan langsung pada Allah.

Dalam menghadapi kaumnya, Nabi Nuh selalu melakukan dakwah dengan menggunakan berbagai metode.

Adakalanya berdakwah dengan terang-terangan, dan kadang berdakwah dengan menggabungkan antara dakwah secara terang-terangan dan dakwah secara diam-diam. "Kemudian Sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian Sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) secara terbuka dan dengan diam-diam." (Surah Nuh: 8-9)

Fungsi terakhir dari diplomat adalah negotiation, Nabi Nuh pun telah melaksanakan fungsi tersebut dengan cara melakukan dakwah baik secara terang-terangan maupun dengan diam-diam.

Hal-hal diatas telah membuktikan bahwasanya sebagai seorang utusan Allah, Nabi Nuh telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dan fungsi diplomat modern pun telah diterapkan Nabi Nuh sejak dahulu kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun