Pendahuluan
Setiap masyarakat pasti memiliki tujuan keagamaan, khususnya dalam agama Hindu, memiliki agama Dharma, yang merupakan tugas dan kewajiban setiap masyarakat untuk mencapai tujuan agama, atau mungkin agama Dharma adalah hukum bagi semua orang, kewajiban dan haknya tuk taat atau mematuhi pada ajaran agama dan di segala aspek yang terkandung dalam ajaran agama tersebut.
Selain itu, Dharma negara juga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita sebagai masyarakat harus mampu mempertahankan, melindungi, dan menjaga kehormatan bangsa. Setiap umat Hindu setia dan harus tunduk pada negara negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
PembahasanÂ
Dharma Agama adalah tugas dan kewajiban setiap umat untuk mencapai tujuan agama, atau bisa juga Dharma Agama merupakan hukum, tugas, dan kewajiban semua orang untuk mentaati dan menjalankan serta menegakkan ajaran di segala aspek yang terkandung dalam agama. Ajarkan agamanya harus dibimbing/dihayati dan terus diamalkan dan dijalankan di kehidupan sehari-hari kita. Dharma Agama adalah rohani dan harus digali secara perlahan melalui proses berpikir mendekati Tuhan atau sang hyang widhi, sebab hampir setiap kita hanya perlu adanya hubungan untuk menjadi lebih dekat kepadanya. Pendekatannya adalah dengan membimbing diri sendiri melalui ajaran agama masing-masing. Setelahnya untuk mencapai itu untuk menjadi tercerahkan, guna membedakan antara yang baik dan yang jahat, dan menghindarinya hal yang tidak baik.
Dharma agama mengandung ajaran moral yang luhur dan patut untuk dihayati dengan motivasi diri agar kita bisa lebih persuasif dan jangan takut untuk bertindak karena apa yang kita lakukan dianggap sesuai dengan Dharma/kebenaran. Perilaku berdasarkan dharma agama secara dinamis memberikan kepuasan dan kesejahteraan tersendiri, membuat pemeluk agama berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dharma agama dalam Masyarakat bali adalah masyarat religious , dimana cita-cita hidup dan kehidupannya untuk mencapai kerahayuan, dalam pengertian kesejahteraan jasmani/jagadhita, yang seimbang dengan kesejahteraan rohani/moksha. Di dalam etika keagamaan hindu dalam masyarakat bali telah mencerminkan pelaksanaan dharma negara yang merupakan rujukan prilaku bagi masyarakatnya.
Dharma negara merupakan dharma kita sebagai masyarakat kepada negara seperti taat dan patuh pada peraturan yang ada, selalu menjaga dan membela kehormatan negara dimanapun dan kapanpun. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara, maka semua setiap umat Hindu wajib dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di dasari pancasila dan UUD 1945. Dharma Negara juga merupakan tugas dan kewajiban warga masyarakat terhadap tujuan negaranya yaitu dalam hal pembangunan yang telah dicanangkan atau bisa juga Dharma Negara adalah hukum, tugas, hak dan kewajiban setiap warga negara.
Etika beragama Hindu masyarakat Bali, sebagai acuan perilaku masyarakat, itu sendiri terpancar pada pelaksanaan Dharma negara itu sendiri sebagai berikut:
Pengertian masyarakat dengan pengertian hukum nasional adalah mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk semua ketentuan hukum agama, guna menjaga ketertiban dan kerukunan dalam hubungan sosial masyarakat.
Bukti yang sangat konkrit dari implementasi agama Dharma dan Dharma dalam sejarah perjuangan rakyat Bali untuk kemerdekaan
Orang Bali sangat percaya bahwa ketaatan pada swadharma akan menghasilkan kesadaran diri, disiplin pribadi, kemudian disiplin sosial, dan pembentukan tatanan sosial.
masyarakat Bali juga memiliki cita-cita yakni terciptanya masyarakat yang Sadhu/damai dalam etika keagamaan dalam prilaku kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di negara ini.
Dharma Agama dan Dharma Negara juga memiliki Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Bali untuk pengrealisasian Dharma Agama dan Dharma Negara di Zaman ini, yaitu :Â
1. Menyadari bahwa masyarakat harus tetap fokus dan/atau kembali pada konsep hidup Dharma siswa agar tidak mudah terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang dari etika kehidupan beragama.Â
2. Masyarakat Bali harus meningkatkan kemampuannya dalam mendidik diri, memahami dan mengamalkan dharma agama dan dharma nasional guna mencapai tujuan Kerahayuan, diri, keluarga, masyarakat, negara dan negara bahkan alam semesta.Â
3. Melalui konsep-konsep berikut: utpati (penciptaan), Stiti (pelestarian) dan praline (penyatuan), masyarakat Bali tidak hanya sadar, tetapi sangat meyakini bahwa fenomena perubahan sosial merupakan tanda sifat manusia, alam dan masyarakat itu sendiri, sehingga siap menerima perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, masyarakat Bali harus selalu menyadari bahwa dinamika perubahan tidak mempengaruhi Dharma yang ditinggalkan, menyimpang dan diperjuangkan oleh masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dharma agama dan dharma negara memiliki hubungan yang sangat erat bagi umat hindu di bali dalam agama Hindu, memiliki Dharma agama, yang merupakan tugas dan kewajiban setiap masyarakat untuk mencapai tujuan agama, atau mungkin agama Dharma adalah hukum bagi semua orang, kewajiban dan haknya tuk taat atau mematuhi pada ajaran agama dan di segala aspek yang terkandung dalam ajaran agama tersebut. Selain itu, Dharma negara merupakan kewajiban atau haknya kita sebagai masyarakat harus mampu mempertahankan, melindungi, dan menjaga kehormatan bangsa. Setiap umat Hindu setia dan harus tunduk pada negara negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Namun itu tidak bisa berjalan mulus sebab adanya tantangan dan hambatan di zaman ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H