Mohon tunggu...
Dwi Permitasari
Dwi Permitasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

мαтυя ηυωυη untuk semua ilmu dan kebersamaan, Allah sangat dekat ada pada tiap hati yang bersyukur♥ Barokallahu.. ig : @dwipermitasari | twitter : @dwipermitasari | fb : Dwi Permitasari

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Unggah-Ungguh Dalam Bersosmed

7 Desember 2017   20:44 Diperbarui: 7 Desember 2017   20:58 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"ada anak bertanya pada bapaknya" lirik lagu ini sepertinya sudah bisa tergantikan menjadi "ada anak bertanya pada sosial media" :))

Setelah di rumah dan di sekolah pendidikan via sosial media adalah tempat berikutnya untuk kita belajar dan berkomunikasi.., terlebih di jaman serba teknologi yang konon katanya jaman cyber, jaman now, jaman digital.

Dengan mudahnya semua materi bisa kita akses, mulai dari "a" hingga "z" lengkap tersedia di sosial media. Materi belajar pun kini mulai beralih melalui internet online, maupun CD dan flashdisk.

Walaupun informasi dan ilmu yang bisa diunduh dari sosial media sangat lengkap, terkadang membuat kegiatan belajar menjadi bertambah seru dan bahkan menjadi kebanggaan para orang tua juga guru ;

"saya tidak pernah ajari lho, anak saya.. dia bisa bikin presentasi sendiri, dari internet belajarnya",

tetapi perlu diingat bahwa informasi ini sangat bebas dan tidak tersaring., sungguh bimbingan dan pendampingan masih harus dilakukan, karena tindakan mencegah akan lebih baik daripada mengobati.. maka adab bijak bersosial media atau yang kini kita akrabi dengan istilah "Bijak Bersosmed" menjadi salah satu senjata ampuh untuk kita sentiasa ikrarkan.

Bijak bersosmed bisa kita mulai dari rumah, khususnya bagi keluarga yang memiliki putra putri remaja -- generasi milenial / generasi digital; generasi saat ini yang kesehariaannya memiliki ketergantungan berlebihan terhadap peralatan canggih, yang sangat mengandalkan gawai-nya (smartphone, komputer, game).

Tahapan bijak bersosmed selanjutnya :

  • Bisa kita awali dengan menerapkan bagaimana berkomunikasi yang tepat antara orang tua dengan anak-anak yang merupakan generasi digital, generasi yang dibesarkan di masa telah berkembang pesatnya dunia digital.

 

  • Memperhatikan kecerdasan Intelektual / IQ; (intelligence quotient), IQ anak digital mungkin akan berkembang baik, tetapi dampak negatif yang ditimbulkan juga bisa sangat memprihatinkan. Peran orang tua sangat perlu dihadirkan dalam membersamai ananda.

 

  • Selain kecerdasan intelektual kita juga mengenalkan EQ; (emotial quotient), jika kita tidak hati-hati, tidak menerapkan "bijak bersosmed" maka EQ akan jadi tumpul, anak generasi digital akan cenderung kurang berkomunikasi dengan lingkungan sosial, bersikap individualis, dan cenderung menginginkan hasil yang serba cepat, serba instan, dan serba mudah.

 

  • Tahapan lain yang memiliki pengaruh besar bagi generasi digital; yaitu kecerdasan adver-sitas /AQ; (adversity quotient). AQ berkaitan dengan kemampuan untuk tetap tenang dan sabar, serta kemampuan yang tangguh dalam menghadapi kesulitan dengan kepala dingin, tanpa terbawa emosi, dapat mencari alternatif solusi masalah

Menumbuhkan kebersamaan dengan anak generasi digital, menjadi salah satu cara bagi kita para orang tua untuk menciptakan suasana yang hangat dalam keluarga sehingga anak menjadi pribadi yang peduli, dan senang bersosialisasi dengan orang lain.

Berikan batasan waktu, jangan membiarkan anak berlarut-larut dalam kesendirian dan terlalu akrab dengan gawai-nya, juga distimulasi secara seimbang dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan keseharian; seperti seni, melukis, menari, musik , olah raga, juga beribadah.

Memang mustahil melarang anak generasi digital untuk berakrab-akrab dengan gadget tetapi pada saat memberikan ijin, orangtua wajib memberikan batasan., juga menyesuaikan dengan tingkat usia, dan jangan pernah lelah untuk menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian menggunakan berbagai media digital tadi, pembatasan penggunaannya seperti apa, serta persyaratan yang disepakati bersama., "bijak bersosmed" senantiasa harus kita ingatkan.

Selain menerapkan gerakan bijak bersosmed, tentu saja orang tua tidak bisa melupakan untuk senantiasa mengajarkan dan mengingatkan tentang attitude, sopan santun, unggah ungguh, nilai-nilai moral dan etika, yang tidak kalah pentingnya untuk kita terapkan dalam mendidik generasi digital yang bisa kita mulai dari rumah.

Sapaan salam, budaya antri, mengucapkan terima kasih, permisi "ndherek langkung" yang sepintas terlihat sepele tetapi sesungguhnya merupakan pondasi kuat, bekal untuk masa depan generasi digital dan juga merupakan pondasi utama yang tidak boleh kita tinggalkan

Jadi.. mari bersama keluarga kita dukung penuh gerakan #BIJAKBERSOSMED sebagai gerakan yang berinisiatif untuk mengajak masyarakat luas agar saling mengingatkan dan menggunakan sosial media secara lebih bijak dan memanfaatkan secara positif.
Marilah kita hidup untuk saling menguatkan.., apapun istilah generasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun