Mohon tunggu...
Dwi OkiAstuti
Dwi OkiAstuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang Bersama Ecoprint Unix Kudus: Tingkatkan Kreativitas Siswa SMK NU Hasyim Asy'ari 02 dengan Ecoprint

5 Agustus 2024   22:19 Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:11 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 4 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Mahasiswa UNNES GIAT 9 yang bertempat di Desa Karangmalang menggelar Workshop Ecoprint yang bekerja sama dengan Ecoprint Unix Kudus, salah satu potensi unggulan yang menjadi kebanggaan di Desa Karangmalang. Kegiatan pelatihan ini menggaet Ibu Sri Yuni Karnawati, S.Pt., S.Pd.Bio., M.Pd., atau akrab disapa Ibu Yuni owner  Ecoprint Unix Kudus selaku instruktur pelatihan ecoprint sekaligus pemateri dalam workshop yang diselenggarakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang. Kegiatan pelatihan ini menargetkan 16 peserta didik kelas XI jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus, sekolah kejuruan yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. 

Ecoprint Unix Kudus merupakan salah satu potensi unggulan yang menjadi kebanggaan Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Ecoprint Unix Kudus, sebagai penggerak utama seni teknik ecoprint di wilayah ini, berperan penting dalam mengembangkan dan mempopulerkan teknik ini baik di kalangan masyarakat lokal maupun di pasar yang lebih luas. Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, Ecoprint Unix Kudus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses produksi yang ramah lingkungan. Kreativitas yang dikombinasikan dengan nilai tradisi ini telah menjadikan Ecoprint Unix Kudus sebagai salah satu produk unggulan yang memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dengan membawa nama Desa Karangmalang ke kancah yang lebih luas.

Kegiatan “Workshop Ecoprint” merupakan salah satu program kelompok yang mengangkat potensi unggulan desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang ingin menyampaikan pesan bahwa sumber kekayaan alam dan hayati yang ada Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan dalam industri tekstil, salah satunya melalui proses pembuatan motif pada kain melalui teknik ecoprint. Dengan menggaet peserta didik kelas XI jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus sebagai sasaran pelatihan, tim mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang berharap kegiatan pelatihan ini tidak hanya dapat memperkenalkan seni membuat motif pada kain melalui teknik ecoprint, tapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan peserta didik. 

Kegiatan “Workshop Ecoprint” ini dimulai dengan penjemputan dan pengkondisian peserta didik pelatihan yang bertempat di SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus. Peserta didik yang mengikuti pelatihan, terlebih dahulu diberikan arahan untuk menuju tempat pelatihan yang berada di Ecoprint Unix Kudus, yang berjarak kurang dari 1km dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus. Sesampainya di Ecoprint Unix Kudus, peserta didik mendengarkan pemaparan materi terkait pengertian dan latar belakang singkat ecoprint yang disampaikan oleh Ibu Yuni. Selama penyampaian materi, peserta didik tampak antusias untuk mendengarkan dengan seksama. Selanjutnya, kegiatan praktikum pembuatan ecoprint yang dilakukan secara berkelompok dengan Ibu Yuni sebagai instruktur pelatihan. Secara keseluruhan, peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Setiap kelompok mendapatkan 1 set perlengkapan pembuatan ecoprint yang terdiri dari plastik pelapis, kain blanket, kain mori sebagai kain utama, tongkat kayu, dan 1 set daun-daunan untuk ecoprint. 

Dokumentasi Pribadi - Pelatihan Ecoprint 
Dokumentasi Pribadi - Pelatihan Ecoprint 

Tahapan pertama dalam proses pembuatan ecoprint dimulai dengan demonstrasi pelarutan larutan mordan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik zat warna alam terhadap bahan kain untuk menghasilkan warna yang rata dan tajam (Fitriani, 2013:4). Proses demonstrasi ini dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang dengan dipandu oleh Ibu Yuni. setelah melakukan demonstrasi tim yang telah dibagi mulai mengerjakan bagian kain masing-masing sesuai dengan arahan Ibu Yuni. 

“Masing-masing tim dapat merendam kain utamanya pada larutan mordan selama 10 menit. Tahapan berikutnya, kain yang telah melewati proses mordanting bisa diangin-anginkan untuk menurunkan kadar air. Kain yang telah diangin-anginkan dapat dibentangkan di atas plastik kemudian dilakukan penataan daun untuk memberikan motif pada kain. Setelah daun-daun disusun pada kain, tahap berikutnya adalah melapisi kain dengan kain blanket, lalu menutupnya dengan lapisan plastik. Selanjutnya, udara dalam lapisan plastik dapat dikeluarkan dengan cara diinjak-injak perlahan. Setelah itu, kain dapat digulung dengan bantuan tongkat kayu secara perlahan dengan memastikan bahwa tidak ada udara yang terjebak dalam kain. Proses berikutnya adalah proses steaming yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam untuk menghasilkan warna yang tajam dan optimal.” ujar Ibu Yuni sambil mengarahkan peserta didik untuk mengikuti instruksinya.

Dokumentasi Pribadi - Pelatihan Ecoprint 
Dokumentasi Pribadi - Pelatihan Ecoprint 

Sembari menunggu proses steaming, peserta didik jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus juga mendapatkan pelatihan mini catwalk untuk memperkenalkan kain ecoprint hasil buatannya agar lebih dikenal oleh banyak kalangan yang hadir dan menonton mini catwalk. Dalam hal ini, Ibu Yuni kembali memberikan arahan dan masukan kepada peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dengan menunjukan karyanya melalui kegiatan mini catwalk yang akan dilakukan di akhir kegiatan. Setelah menunggu selama 2 jam, peserta didik dapat mengangkat kain hasil kreasinya dan melakukan tahap terakhir dari proses pembuatan ecoprint yaitu proses fiksasi yang bertujuan untuk mengunci warna yang telah tertuang pada kain. 

Ibu Lilies, guru jurusan Tata Busana SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus menuturkan bahwa pelatihan ecoprint ini memberikan dampak yang positif bagi peserta didik dalam mengenalkan secara langsung jenis-jenis kreasi pemberian motif pada kain yang cukup sulit jika harus dilakukan di jam pembelajaran. Lebih lanjut, Ibu Lilies juga menambahkan bahwa bentuk pelatihan seperti ini cukup sulit dilaksanakan di sekolah mengingat jam pembelajaran yang terbatas serta beban kurikulum yang cukup variatif, sehingga program pelatihan yang diinisiasi oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang ini dirasa efektif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh sekolah terkait pelatihan ecoprint. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun