Minggu, 4 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Mahasiswa UNNES GIAT 9 yang bertempat di Desa Karangmalang menggelar Workshop Ecoprint yang bekerja sama dengan Ecoprint Unix Kudus, salah satu potensi unggulan yang menjadi kebanggaan di Desa Karangmalang. Kegiatan pelatihan ini menggaet Ibu Sri Yuni Karnawati, S.Pt., S.Pd.Bio., M.Pd., atau akrab disapa Ibu Yuni owner Ecoprint Unix Kudus selaku instruktur pelatihan ecoprint sekaligus pemateri dalam workshop yang diselenggarakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang. Kegiatan pelatihan ini menargetkan 16 peserta didik kelas XI jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus, sekolah kejuruan yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Ecoprint Unix Kudus merupakan salah satu potensi unggulan yang menjadi kebanggaan Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Ecoprint Unix Kudus, sebagai penggerak utama seni teknik ecoprint di wilayah ini, berperan penting dalam mengembangkan dan mempopulerkan teknik ini baik di kalangan masyarakat lokal maupun di pasar yang lebih luas. Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, Ecoprint Unix Kudus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses produksi yang ramah lingkungan. Kreativitas yang dikombinasikan dengan nilai tradisi ini telah menjadikan Ecoprint Unix Kudus sebagai salah satu produk unggulan yang memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dengan membawa nama Desa Karangmalang ke kancah yang lebih luas.
Kegiatan “Workshop Ecoprint” merupakan salah satu program kelompok yang mengangkat potensi unggulan desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang ingin menyampaikan pesan bahwa sumber kekayaan alam dan hayati yang ada Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan dalam industri tekstil, salah satunya melalui proses pembuatan motif pada kain melalui teknik ecoprint. Dengan menggaet peserta didik kelas XI jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus sebagai sasaran pelatihan, tim mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang berharap kegiatan pelatihan ini tidak hanya dapat memperkenalkan seni membuat motif pada kain melalui teknik ecoprint, tapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan peserta didik.
Kegiatan “Workshop Ecoprint” ini dimulai dengan penjemputan dan pengkondisian peserta didik pelatihan yang bertempat di SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus. Peserta didik yang mengikuti pelatihan, terlebih dahulu diberikan arahan untuk menuju tempat pelatihan yang berada di Ecoprint Unix Kudus, yang berjarak kurang dari 1km dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus. Sesampainya di Ecoprint Unix Kudus, peserta didik mendengarkan pemaparan materi terkait pengertian dan latar belakang singkat ecoprint yang disampaikan oleh Ibu Yuni. Selama penyampaian materi, peserta didik tampak antusias untuk mendengarkan dengan seksama. Selanjutnya, kegiatan praktikum pembuatan ecoprint yang dilakukan secara berkelompok dengan Ibu Yuni sebagai instruktur pelatihan. Secara keseluruhan, peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Setiap kelompok mendapatkan 1 set perlengkapan pembuatan ecoprint yang terdiri dari plastik pelapis, kain blanket, kain mori sebagai kain utama, tongkat kayu, dan 1 set daun-daunan untuk ecoprint.
Tahapan pertama dalam proses pembuatan ecoprint dimulai dengan demonstrasi pelarutan larutan mordan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik zat warna alam terhadap bahan kain untuk menghasilkan warna yang rata dan tajam (Fitriani, 2013:4). Proses demonstrasi ini dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang dengan dipandu oleh Ibu Yuni. setelah melakukan demonstrasi tim yang telah dibagi mulai mengerjakan bagian kain masing-masing sesuai dengan arahan Ibu Yuni.
“Masing-masing tim dapat merendam kain utamanya pada larutan mordan selama 10 menit. Tahapan berikutnya, kain yang telah melewati proses mordanting bisa diangin-anginkan untuk menurunkan kadar air. Kain yang telah diangin-anginkan dapat dibentangkan di atas plastik kemudian dilakukan penataan daun untuk memberikan motif pada kain. Setelah daun-daun disusun pada kain, tahap berikutnya adalah melapisi kain dengan kain blanket, lalu menutupnya dengan lapisan plastik. Selanjutnya, udara dalam lapisan plastik dapat dikeluarkan dengan cara diinjak-injak perlahan. Setelah itu, kain dapat digulung dengan bantuan tongkat kayu secara perlahan dengan memastikan bahwa tidak ada udara yang terjebak dalam kain. Proses berikutnya adalah proses steaming yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam untuk menghasilkan warna yang tajam dan optimal.” ujar Ibu Yuni sambil mengarahkan peserta didik untuk mengikuti instruksinya.
Sembari menunggu proses steaming, peserta didik jurusan Tata Busana dari SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus juga mendapatkan pelatihan mini catwalk untuk memperkenalkan kain ecoprint hasil buatannya agar lebih dikenal oleh banyak kalangan yang hadir dan menonton mini catwalk. Dalam hal ini, Ibu Yuni kembali memberikan arahan dan masukan kepada peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dengan menunjukan karyanya melalui kegiatan mini catwalk yang akan dilakukan di akhir kegiatan. Setelah menunggu selama 2 jam, peserta didik dapat mengangkat kain hasil kreasinya dan melakukan tahap terakhir dari proses pembuatan ecoprint yaitu proses fiksasi yang bertujuan untuk mengunci warna yang telah tertuang pada kain.
Ibu Lilies, guru jurusan Tata Busana SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus menuturkan bahwa pelatihan ecoprint ini memberikan dampak yang positif bagi peserta didik dalam mengenalkan secara langsung jenis-jenis kreasi pemberian motif pada kain yang cukup sulit jika harus dilakukan di jam pembelajaran. Lebih lanjut, Ibu Lilies juga menambahkan bahwa bentuk pelatihan seperti ini cukup sulit dilaksanakan di sekolah mengingat jam pembelajaran yang terbatas serta beban kurikulum yang cukup variatif, sehingga program pelatihan yang diinisiasi oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang ini dirasa efektif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh sekolah terkait pelatihan ecoprint.
Kegiatan workshop ecoprint ini tidak hanya dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan teknik pemberian motif pada kain melalui teknik ecoprint, tapi juga sebagai salah satu media dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. SMK NU Hasyim Asy’ari 02 Kudus bersama mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang berkomitmen bahwa kain hasil pelatihan ecoprint ini akan dimanfaatkan dalam pembelajaran proses produksi busana yang diampu oleh Ibu Lilies dan Ibu Halimah. Dengan demikian, peserta didik dapat mempelajari proses produksi suatu busana dari tahapan pemberian motif pada kain hingga memproses suatu kain menjadi suatu produk busana yang memiliki nilai guna.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para siswa untuk terlibat secara aktif dalam melestarikan dan mengembangkan potensi unggulan Desa Karangmalang. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan, ecoprint menawarkan solusi kreatif dalam dunia fashion yang selaras dengan semangat pelestarian lingkungan. Proses pembelajaran ini diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi generasi muda mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan keberlanjutan. Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga berperan sebagai sarana mempererat hubungan antara mahasiswa, sekolah, dan masyarakat setempat. Interaksi yang terjalin selama pelatihan diharapkan mampu menciptakan sinergi positif yang dapat berkelanjutan, tidak hanya dalam ranah pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan komunitas lokal. Dengan demikian, program UNNES GIAT 9 ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan potensi lokal yang berbasis pada nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam bidang tata busana, sekaligus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui praktik yang berkelanjutan. Program ini menjadi wujud nyata dari upaya UNNES GIAT 9 dalam memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Karangmalang dan sekitarnya.
Bersama UNNES GIAT Membangun Indonesia Dari Desa
TIM UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H