Salah satu warga Kelurahan Tunjungsekar, Blimbing mendaur ulang diapers bekas menjadi pot bunga hingga memiliki nilai jual. Munculnya ide mendaur ulang diapers bekas menjadi pot bunga berawal saat Yeny Purwaty selaku salah satu ketua RT ingin mengolah sampah diapers yang menjadi sampah terbanyak di kampungnya. Lalu Yeni Purwaty mencoba untuk membuat limbah popok bayi tersebut menjadi barang yang berguna sehingga mengurangi limbah dan bernilai jual.
Dalam membuat pot bunga dari diapers bekas, bahan dan alat yang dibutuhkan mudah dicari dan semua menggunakan bahan bekas. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sarung tangan, pot bunga tak terpakai sebagai cetakan, kuas, cat, dan oli bekas.
Cara membuatnya yaitu pertama pakai sarung tangan, lalu sobek popok bayi pada bagian gel, pisahkan gel dan lapisan diapers. Jika semua gel sudah habis lalu bersihkan diapers, cuci hingga bersih. Lalu jemur diapers dibawah terik matahari hingga kering. Siapkan adonan semen dan air dalam wadah.
Jika diapers sudah kering masukan dalam adonan semen tersebut. Ambil pot yang tidak terpakai, olesi bagian luar pot dengan oli yang tidak terpakai agar saat kering mudah dilepas. Letakkan diapers yang sudah diberi adonan semen pada bagian luar pot. Lakukan berulang hingga terlapisi 3-4 diapers. Rapikan juga diapers bagian atas. Keringkan dibawah terik matahari kurang lebih 2 hari. Jika sudah kering bor bagian bawah pot untuk aliran air pada tanaman. Beri cat sesuai kreasi atau keinginan. Pot bunga siap dipakai.
Untuk harga jual perpot sekitar Rp.3000-Rp.5.000. “Saya menjual harga segitu karena agar lebih laku dari pot plastik dan itu juga menggunakan bahan bekas semua, sekalian mengurangi sampah” kata Yeny Purwaty(38th). Keuntungan yang diperoleh untuk pot kecil per pot yaitu Rp.500 dan pot besar Rp.1000. Yeny mengatakan bahwa bisnis ini sudah berjalan selama kurang lebih 9 bulan. Kelebihan pot dari diapers ini selain mengurangi limbah pot diapers lebih ini lebih kuat, murah dan bernilai seni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H