Mohon tunggu...
Dwi Nurcahyo
Dwi Nurcahyo Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Swasta

Lebih memilih untuk berdiam diri menyaksikan tayangan sepakbola ketimbang berbicara dengan seekor kambing kolot

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seri Rasa Kalah

11 Oktober 2024   02:03 Diperbarui: 11 Oktober 2024   02:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: REUTERS/Hamad I Mohammed

CATATAN HASIL PERTANDINGAN

Menilik dari hasil akhir yang betul-betul masih belum bisa diterima, Indonesia nampaknya mesti belajar bagaimana caranya untuk mengulur waktu tatkala sudah unggul atas lawaannya. 

Wasit di pertandingan ini agaknya sedikit kontroversial. Ada momen di mana pemain Indonesia meringis kesakitan di dalam kotak penalti Bahrain, namun wasit tidak meniup peluit untuk menghentikan pertandingan sementara. 

Malahan ia terus melanjutkan pertandingan dan membiarkan Bahrain menyerang serta mengobrak-abrik pertahanan Indonesia. 

Harusnya itu tidak terjadi. Wasit harus bermain secara fairplay dan dengan cara seperti itu membuat saya pun bertanya-tanya atas kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf.

Additional time yang molor memang menandakan bahwa ada beberapa momen yang membuat waktu normal jadi terhambat. Sulit juga untuk menyalahkan hal-hal elementer seperti ini, tapi saya masih keki. 

Bahkan Shin Tae Yong lagi-lagi menerima kartu merah keduanya (pertama di pertandingan vs Guinea) atas protes keras kepada perangkat pertandingan setelah Bahrain menyamakan kedudukan. 

Ini seperti pertandiingan video games, setelah Bahrain mencetak gol kedua dan setelahnya Indonesia tidak diberi 'nafas' untuk kembali menguasai bola.

 Justru wasit asal Oman tersebutl langsung meniup peluit panjang.

Overall, kita bermain sangat baik di Riffa, tidak ada gunanya juga untuk kembali menyesali pertandingan ini. Fokus yang utama nanti di tanggal 15 tatkala Indonesia melawat ke China. 

Semangat Garuda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun