Mohon tunggu...
Dwi Novita S
Dwi Novita S Mohon Tunggu... Freelancer - oh nothing

Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengakses Media Sosial pada Era Milenial

6 Mei 2021   21:14 Diperbarui: 6 Mei 2021   21:26 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman digital yang serba canggih pada saat ini, siapa ya g tidak kenal dengan media sosial?, malah saat ini orang buta dengan media dan teknologi. Memang kemajuan digital sangat berkembang melesat, orang tidak perlu susah lagi ketika akan berkomunikasi missal berbeda kota bahkan negara sekalipun, dapat dijangkau hanya dalam waktu beberapa detik saja. Media sosial juga saat ini telah menjadi konsumsi setiap insan manusia, manusia serasa tidak hidup ketika satu jam saja tidak mengakses media sosial, karena media sosial sangat rekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Saking mudahnya, kita jadi sering lupa diri dan malah menghabiskan waktu dengan scrolling medsos. Di samping itu, sekarang marak pula terjadinya penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak.

Saya sendiri sebagai mahasiswa merasakan dampak yang sangat besar dalam penggunaan media sosial setiap hari nya, dapat mengakses informasi yang update, berkenalan dengan orang baru, menjalin kerjasama dengan orang baru, memberi kabar dengan keluarga yang jauh, dan sebagai sarana  hiburan

Kita juga harus bijak dalam mengakses media sosial, karena di dalamnya kita bisa akses situs yang positif, missal berjualan, membuka took online, silaturahmi, bahkan meeting sekalipun. Media sosial saat ini telah merebut perhatian dunia karena suatu hal setiap detiknya yang tidak pernah berhenti memberikan berita, status kepada publik. Media sosial berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya mem-posting tentang kegiatan pribadinya, ungkapan hati, serta fotofoto bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap dikenal banyak orang. Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul. Kehadiran jejaring sosial seperti twitter saat ini sudah merupakan kebutuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini terkadang dapat membuat seseorang mengalami ketergantungan, yang berakibat pada menghabiskan banyak waktu Anda. Hal ini tentu akan berdampak kurang baik terhadap interaksi kita terhadap sesama atau dalam kehidupan kita bermasyarakat. Contoh kecil dalam hubungan keluarga, tidak jarang komunikasi dalam keluarga  terhambat akibat masing-masing anggota keluarga mempunyai kesibukan masing. Dalam bermedia sosial kita juga harus pintar dalam menjaga akses privasi kita, karena tidak semua orang yang berinteraksi di media sosial mempunyai niat baik dan tidak asal mengakses media sembarangan.

Sekarang, media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang. Jejaring media sosial yang digunakan oleh masyarakat banyak jenisnya, di antaranya Facebook, Twitter, Telegram, Instagram, WhatsApp, TikTok, dan lain-lain.

Selain karena memudahkan interaksi, media sosial juga memiliki manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari, beberapa di antaranya:

Interaksi sosial

Dalam dunia komunikasi, media sosial bermanfaat sebagai sarana untung membangun hubungan atau relasi. Bahkan media sosial membantu kita untuk berkomunikasi jarak jauh karena media sosial memiliki jangkauan global. Media sosial mempermudah kita untuk berinteraksi di mana pun kita berada.

Media penghibur

Saat ini sudah banyak jenis media sosial sebagai media penghibur, salah satunya YouTube. Kita dapat mencari berbagai hal untuk menghibur diri kita. Mulai dari cerita-cerita lucu maupun gambar-gambar lucu. Berbagai hal menarik dapat kita cari dalam jejaring sosial untuk menghibur kita.

Media informasi

Kita dapat mengunggah berita-berita terkini pada jaringan internet untuk membantu kita mendapatkan banyak informasi. Tidak hanya berita-berita, informasi lainnya juga dapat menjadi sumber pengetahuan.

Menggali kreativitas

Beragam bentuk media sosial yang ada dapat digunakan oleh kita untuk menggali kreativitas serta mengekspresikan dirinya, misalnya dengan menulis artikel atau berbagi pengalaman di blog.

Tentu tidak heran jika dari sekian manfaat yang dimiliki media sosial ini telah menyebabkan media sosial menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat kini.

Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, nyatanya media sosial pun memiliki manfaat dalam bidang bisnis dan perusahaan. Langkah untuk memanfaatkan media social yaitu, kenali potensi diri, riset, konten, desain, dan konsistensi. Dari lima langkah tersebut, yang paling penting yaitu konten dan konsisten. Namun, kelimanya saling berkaitan agar konten media sosial kita terus berkembang. Kita harus bisa memanfaatkan media sosial mulai dari sekarang.

Unttuk meningkatkan mental yang sehat di negara Indonesia harus dimulai dari diri kita sendiri dan kitalah sebagai khususnya anak muda yang sudah pernah belajar sejauh ini, memanfaatkan semaksimal mungkin dengan nilai-nilai yang baik, tidak sembarangan percaya di media dan menyaring berbagai informasi yang masuk di beranda. Karena media sosial di Indonesia masih bersifat dangkal, banyak orang yang hanya cari muka karena hanya ingin dirinya dikenal oleh public, tanpa melihat apa yang sebenarnya dia lakukan di media sosial. Terbalik dengan orang pintar yang mengiginkan kemajuan media sosial mendapat backlist di media sosial, karena entah kesalahan apa atau iri nya sesorang dengan pencapain orang tersebut.

Apalagi tengah pandemi covid-19, konsumsi medsos masyarakat cenderung meningkat. Hal ini lantaran adanya kebijakan physical distancing yang dikeluarkan pemerintah. Alhasil, aktivitas komunikasi masyarakat Indonesia lebih banyak dilakukan di medsos. Bahkan, sebagian besar masyarakat tidak hanya menggunakan medsos sebagai media komunikasi, tapi juga sumber informasi yang dipercayai. Padahal, tidak semua yang diunggah di medsos merupakan berita yang valid atau malah bisa jadi berita hoaks (informasi yang tidak benar). Parahnya lagi, pengunggah medsos tidak tahu jika informasi yang disebarkan merupakan berita hoaks. Hal ini lantaran kebanyakan pengguna medsos tidak mengecek kebenaran informasi yang didapatkan terlebih dahulu. Bahkan, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hingga 5 Mei 2020, mencatat sebanyak 1.401 konten hoaks dan disinformasi terkait covid-19 yang beredar di masyarakat. Berita hoaks dapat merugikan orang lain dan memengaruhi pola pikir penerima berita. Penyebar berita hoaks pun tidak begitu saja luput dari jeratan hukum. Di Indonesia sudah ada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dapat menjerat perilaku pengguna medsos yang melanggar UU tersebut. Oleh karena itu, pengguna medsos harus cermat dan bijak dalam mengunggah informasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengunggah informasi di medsos agar kita tidak menjadi bagian dari penyebar berita hoaks. Pertama, jangan hanya membaca judul, tapi harus keseluruhan informasi. Berita hoaks biasanya menggunakan judul yang provokatif. Pengguna medsos yang enggan membaca keseluruhan informasi biasanya hanya membaca judul, lalu memercayai informasi itu dan menyebarkan sesuai dengan kesimpulan judul yang dibaca. Padahal, terkadang judul dan keseluruhan informasi acap kali berbeda. Oleh karena itu, membaca kritis keseluruhan informasi harus dilakukan pengguna medsos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun