Apa Itu Stunting?
Stunting merupakan kondisi anak dibawah usia lima tahun yang memiliki perbandingan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya karena mengalami kegagalan pertumbuhan yang disebabkan oleh buruknya gizi dan kesehatan anak pada saat sebelum dan sesudah kelahiran. Akibat dari kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama, anak akan lebih pendek dan memiliki keterlambatan berpikir serta memiliki pertumbuhan yang berbeda dengan anak yang normal.
Sampai saat ini, stunting masih menjadi prioritas permasalahan kesehatan serius yang dihadapi oleh anak-anak di Indonesia. Menurut siaran pers Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2023 pada tanggal 6 Oktober 2023, prevalensi stunting ditargetkan akan menyentuh 14 persen pada 2024.
Pandeglang adalah salah satu kabupaten di Banten yang masuk dalam lokasi fokus stunting. Pandeglang juga meraih peringkat pertama dengan kasus stunting terbanyak di wilayah Banten.
"Kasus stunting di Pandeglang menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) memang diperingkat tertinggi se-Banten berada di angka 37,8 persen," kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan, Rabu (22/6/22).
Akibatnya hal ini mengakibatkan kualitas anak yang rendah di kawasan Pandeglang, Banten. Stunting juga berdampak pada perkembangan anak terutama pada perkembangan kognitifnya.
Dampak Stunting Terhadap Perkembangan Anak
- Perkembangan kognitif yang lemah
Stunting memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak, salah satu dampak stunting adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif anak. Stunting dapat mengindikasikan adanya gangguan pada organ-organ tubuh, salah satunya adalah otak.
Otak merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berfikir, dan melakukan gerakan. Kekurangan gizi yang baik dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak secara permanen. Besarnya masalah stunting pada anak hari ini akan berdampak pada kualitas bangsa masa depan.
- Kesulitan untuk berprestasi
Dampak lainnya juga terjadi pada Intelligence quotient (IQ) yaitu kecerdasan seseorang dalam menyelesaikan masalah. Karena skor IQ pada anak stunting lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak termasuk kategori stunting. Anak yang mengalami stunting pada 2 tahun pertama kehidupannya, memiliki peluang yang tinggi mempunyai IQ kurang dari 89 dibandingkan dengan anak yang sehat. Anak yang mengalami stunting akan mengalami hambatan pada proses berpikir dan memorinya sehinga berdampak terhadap kurangnya prestasi belajar
- Mudah terkena penyakit degeneratif
Anak-anak yang kurang gizi dan mengalami stunting saat balita akan lebih mudah mengalami obesitas dan terserang diabetes melitus saat dewasa.
- Imun yang rendah
Nutrisi yang diberikan pada anak akan mempengaruhi kekebalan tubuh pada anak. Jika nutrisi yang diberikan buruk, maka akan meningkatkan resiko penyakit infeksi berulang pada anak. Hal ini menyebabkan rendahnya sistem kekebalan tubuh anak.
- Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Anak yang stunting saat dewasanya memiliki performa kerja yang lebih rendah dan produktivitas yang lebih rendah dibandingkan anak yang normal. Akibatnya anak yang stunting rata-rata memiliki penghasilan yang lebih rendah.
Upaya Pencegahan Stunting
Untuk mencegah stunting orangtua perlu memenuhi kebutuhan gizi anak, memberikan ASI ekslusif selama enam bulan, melakukan deteksi dini dengan berkonsultasi dan secara rutin mengukur berat dan tinggi badan anak. Sehingga terbentuk anak-anak yang sehat dan menjadi generasi penerus yang berkualiatas. Setiap langkah kecil kita akan membawa dampak besar pada masa depan anak-anak indonesia.
Tingginya prevalensi stunting dapat merugikan perkembangan kognitif anak, sudah saatnya kita mengambil tindakan bersama-sama untuk mewujudkan generasi yang akan mendatang hidup tanpa stunting. Dan memastikan setiap anak memiliki peluang untuk berkembang secara maksimal. Karena stunting bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga menghambat potensi intelektual generasi yang akan mendatang.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melakukan pencegahan stunting untuk masa depan yang cerah untuk generasi yang akan mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H