Mohon tunggu...
DWINI SAPTAJI
DWINI SAPTAJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

saya sangat menyukai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Stunting terhadap Perkembangan Anak di Pandeglang Banten

14 Desember 2023   20:32 Diperbarui: 14 Desember 2023   20:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Stunting?

Stunting merupakan kondisi anak dibawah usia lima tahun yang memiliki perbandingan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya karena mengalami kegagalan pertumbuhan yang disebabkan oleh buruknya gizi dan kesehatan anak pada saat sebelum dan sesudah kelahiran. Akibat dari kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama, anak akan lebih pendek dan memiliki keterlambatan berpikir serta memiliki pertumbuhan yang berbeda dengan anak yang normal.

Sampai saat ini, stunting masih menjadi prioritas permasalahan kesehatan serius yang dihadapi oleh anak-anak di Indonesia. Menurut siaran pers Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2023 pada tanggal 6 Oktober 2023, prevalensi stunting ditargetkan akan menyentuh 14 persen pada 2024.

Pandeglang adalah salah satu kabupaten di Banten yang masuk dalam lokasi fokus stunting. Pandeglang juga meraih peringkat pertama dengan kasus stunting terbanyak di wilayah Banten.

"Kasus stunting di Pandeglang menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) memang diperingkat tertinggi se-Banten berada di angka 37,8 persen," kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan, Rabu (22/6/22).

Akibatnya hal ini mengakibatkan kualitas anak yang rendah di kawasan Pandeglang, Banten. Stunting juga berdampak pada perkembangan anak terutama pada perkembangan kognitifnya.

Dampak Stunting Terhadap Perkembangan Anak

  • Perkembangan kognitif yang lemah

Stunting memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak, salah satu dampak stunting adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif anak. Stunting dapat mengindikasikan adanya gangguan pada organ-organ tubuh, salah satunya adalah otak.

Otak merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berfikir, dan melakukan gerakan. Kekurangan gizi yang baik dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak secara permanen. Besarnya masalah stunting pada anak hari ini akan berdampak pada kualitas bangsa masa depan.

  • Kesulitan untuk berprestasi

Dampak lainnya juga terjadi pada Intelligence quotient (IQ) yaitu kecerdasan seseorang dalam menyelesaikan masalah. Karena skor IQ pada anak stunting lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak termasuk kategori stunting. Anak yang mengalami stunting pada 2 tahun pertama kehidupannya, memiliki peluang yang tinggi mempunyai IQ kurang dari 89 dibandingkan dengan anak yang sehat. Anak yang mengalami stunting akan mengalami hambatan pada proses berpikir dan memorinya sehinga berdampak terhadap kurangnya prestasi belajar

  • Mudah terkena penyakit degeneratif

Anak-anak yang kurang gizi dan mengalami stunting saat balita akan lebih mudah mengalami obesitas dan terserang diabetes melitus saat dewasa.

  • Imun yang rendah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun