Kita tentu berharap PKDL bukanlah seperti itu. Bahwa apa yang telah dirintis oleh Riana Sari Arinal ini akan menjadi fondasi yang kuat, yang mampu bertahan melampaui dinamika politik lokal.Â
Karena pada akhirnya, inisiatif semacam ini bukan hanya soal siapa yang memimpinnya, tetapi soal komitmen kita sebagai masyarakat untuk terus menjaga hak-hak kaum disabilitas agar tidak kembali tenggelam dalam kerumunan program-program pembangunan yang lain.
Lampung, melalui inisiatif ini, telah mencoba memposisikan dirinya sebagai teladan. Sebuah provinsi yang tak hanya memperhitungkan angka-angka pertumbuhan ekonomi atau infrastruktur, tetapi juga membangun dari sisi yang lebih sepi---dari mereka yang tak selalu terlihat dalam lembaran laporan.Â
Dan di sini, kita kembali diingatkan pada makna sejati dari pembangunan itu sendiri: bahwa tidak ada yang boleh tertinggal. Tidak ada yang boleh terabaikan, apalagi hanya karena mereka berbeda. PKDL, dalam segala keterbatasannya, telah memulai perjalanan ini. Sebuah perjalanan yang semoga tidak hanya diikuti oleh Lampung, tetapi oleh seluruh negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H