"Selama ini, saya memberi les anak-anak dan terlibat dalam berbagai organisasi di kampus. Saya belajar banyak tentang manajemen waktu dan bekerja dalam tim," jelas Sofia.
 "Bagus. Kami mencari seseorang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu bekerja di bawah tekanan. Apakah kamu siap?"
 "Siap!" Sofia menjawab tegas.
 Setelah wawancara, Sofia merasa lega, tetapi rasa cemas itu kembali datang. "Bagaimana kalau aku tidak diterima? Semua kerja keras ini sia-sia!"
 "Jangan pikirkan itu! Yang penting kamu sudah berusaha sebaik mungkin," Sarah menenangkan.
 "Terima kasih, Sar. Tanpamu, aku mungkin sudah menyerah," Sofia menghela napas.
 Beberapa hari kemudian, pesan dari panitia magang masuk ke ponsel Sofia. "Selamat, kamu diterima!" Suara teriakan gembira Sarah memenuhi udara. "Ayo kita rayakan!"
 Sofia melompat kegirangan. "Ya! Ini semua berkat kamu, Sarah!"
 "Dan sekarang, kamu harus berjanji untuk tidak terlalu memaksakan diri lagi," Sarah menegaskan. "Kamu harus menjaga kesehatanmu."
 "Baiklah, aku berjanji. Mungkin setelah ini, aku bisa mengurangi jam les," kata Sofia sambil tersenyum.
 "Bagus! Jadi, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Sarah penuh semangat.