Mohon tunggu...
Dwi Mei Prabowo 192
Dwi Mei Prabowo 192 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - liburan

Mercu Buana Unversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB1 Prof Dr Apollo"Investasi Saham Para Milenial Dikonversi

11 April 2021   00:13 Diperbarui: 11 April 2021   00:14 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INVESTASI SAHAM

Investasi saham adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan dengan pembelian beberapa kepemilikan saham pada sebuah perusahaan dengan tujuan untuk mendanai keperluan dan mendukung jalannya ekonomi sehingga memberikan keuntungan bagi para penanam modal. Dewasa ini banyak para anak muda atau yang biasa disebut milenialis yang ingin berinvestasi saham. Alasan mengapa investasi saham begitu diminati karena, investasi saham itu simple, praktiknya sederhana dan mudah. Potensi hasilnya sangat besar, dapat merasakan memiliki perusahaan sendiri dan dapat dinikmati hasilnya di masa tua nanti.

Saat ini generasi milenial banyak yang sudah bekerja sehingga memiliki dana yang cukup untuk dialokasikan dalam investasi saham. Investasi adalah cara cerdas untuk memaksimal uang dengan hasil yang juga lebih menjanjikan. Berbeda dengan menanamkan usaha untuk membuka usaha, investasi saham tidak membutuhkan tenaga maupun risiko yang besar.

Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah adalah pengeluaran saat sekarang untuk membeli aktiva reel seperti tanah, rumah, mobil dan lain-lain atau juga aktiva keuangan memiliki tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang mendatang, selanjutnya dikatakan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber atau dana yang digunakan untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

Jenis-jenis investasi keuangan

1. Saham

Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan. Dengan membeli saham suatu perusahaan maka secara sah kita menjadi pemilik saham perusahaan tersebut, tentu saja dengan porsi yang sangat kecil apabila kita membelinya dalam jumlah satu lot (jumlah satuan dalam saham). Pembelian saham suatu perusahaan hanyalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Reksadana

Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun uang milik masyarakat pemilik modal yang akan dikelola untuk menghasilkan keuntungan. Reksadana ada bermacam-macam jenisnya. Di Indonesia reksadana konvesional yang biasanya dijadikan instrumen investasi oleh masyarakat awam. Proses investasi di Reksadana sangat mudah. Semuanya bisa dilakukan secara online tanpa perlu bertemu. Bahkan sekarang sudah bisa dilakukan lewat e-commerce, seperti Tokopedia dan Bukalapak. Minimum investasi di reksadana sangat kecil, mulai dari Rp 10 ribu (betul Rp 10 ribu, Anda tidak salah baca)

3. P2P Lending

P2P lending atau peer to peer lending adalah sebuah platform/penyelenggara yang mempertemukan penanam modal/investor dengan si peminjam modal biasanya pemilik usaha. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan bagi si pemodal dan memperoleh modal bagi si pemilik usaha entah untuk cashflow perusahaan atau ekspansi bisnis.

4. Deposito

Deposito adalah produk simpanan yang dimiliki bank yang penyetoran maupun penarikan uangnnya hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan dari bunga yang diberikan dari beberapa persen yang telah disesuaikan dengan jumlah uang yang disetorkan.

5. Obligasi

Obligasi adalah jenis investasi dalam bentuk surat utang. Surat utang yang dikeluarkan oleh negara biasa disingkat SUN. Kemudian surat utang yang dikeluarkan oleh swasta biasa digunakan sebagai dasar jaminan kepada pemilik modal dengan janji pengembalian uang yang telah dipinjamkan dan bunganya dalam tempo yang telah ditentukan.

Akuntansi untuk investasi dalam saham

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi dalam saham tergantung pada tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki oleh investor terhadap investee. Tingkat pengaruh adalah faktor utama yang menentukan apakah :

  • Investor dan investee akan menyajikan laporan keuangan konsolidasi, atau
  • Investor akan melaporkan investasi pada modal saham biasa dalam laporan keuangannya menggunakan metode biaya atau metode ekuitas.

2-6071dc09d541df2fd8349e92.jpeg
2-6071dc09d541df2fd8349e92.jpeg
1. Pilih perusahaan sekuritas

Cara investasi saham dimulai dengan memilih perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN). Rekening efek atau rekening saham digunakan untuk menyimpan saham yang dimiliki. Sementara itu, RDN digunakan sebagai rekening untuk menyimpan uang yang ditransaksikan untuk jual beli saham.

RDN dikelola bank dan sejauh ini ada 16 bank yang telah bekerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pilihlah perusahaan sekuritas yang memiliki kinerja baik, dan perhatikan perusahaan sekuritas tersebut sudah diawasi oleh OJK atau belum.

2. Sertakan dokumen yang disyaratkan

Langkah kedua dalam cara investasi saham adalah mempersiapkan dokumen atau berkas-berkas yang dibutuhkan. Berkas-berkas tersebut harus dikirimkan beserta formulir pendaftaran ke kantor perusahaan sekuritas. Setelah itu, permohonan RDN dan rekening efek akan diproses.

3. Setor dana ke RDN

Langkah ketiga dalam cara investasi saham adalah menyetor dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN) yang memiliki Single Investor Identification (SID). Setelah rekening jadi, diharuskan untuk memasukkan dana. Dana itulah yang kemudian nanti digunakan untuk membeli saham.

4. Unduh aplikasi untuk beli saham

Langkah selanjutnya adalah unduh dan pasang aplikasi untuk beli saham di smartphone ataupun desktop. Unduh aplikasi trading saham yang tersedia di Google Play Store atau Apple Store. Semua sekuritas pasti memiliki aplikasi ini yang memudahkan nasabahnya untuk membeli dan menjual saham.

5. Transaksi saham

Perlu dicatat, pasar saham hanya melayani pembelian dan penjualan dari hari Senin-Jumat. Untuk sesi I berlangsung pada pukul 09.00 hingga 12.00. Sementara itu sesi II berlangsung pada pukul 13.30 hingga 16.00, hanya saja ketika hari Jum'at dimulai pukul 14.00.

Jumlah minimal saham yang dibeli adalah 1 lot atau 100 lembar. Jadi seandainya harga saham itu adalah Rp300 perak per lembar, uang yang digunakan untuk membelinya adalah Rp300 x 100 = Rp 30 ribu (belum termasuk biaya transaksi sekuritas)

6. Settlement

Penyelesaian transaksi di bursa adalah T+2 artinya ketika menjual saham, dalam dua hari setelah transaksi berlangsung, pihak sekuritas akan mentransfer uangnya ke RDN. Jika uang sudah ada di RDN maka bisa ditarik ke rekening pribadi.

Keuntungan investasi saham

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan atau laba kepada kita sebagai pemegang saham. Biasanya dividen dibagikan per kuartal, atau bisa dibagikan per tahun. Besarannya tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri.

Ada dua jenis dividen, yaitu dividen tunai dan dividen saham:

  • Dividen tunai artinya perusahaan memberikan uang tunai untuk setiap lembar saham kepada pemegang saham.
  • Dividen saham artinya dividen yang diberikan perusahaan berupa saham, jadi jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah.

2. Capital gain

Capital gain adalah sebuah kenaikan dari nilai atau harga sebuah saham. Keuntungan ini baru bisa didapatkan ketika saham yang dimiliki terjual, dengan harga yang lebih tinggi dari harga waktu membelinya. Selisih di antaranya dan itulah keuntungannya.

3. Hak kepemilikan saham

Dengan berinvestasi saham, dapat menjadi bagian dari salah satu pemilik bisnis. Pemegang saham juga punya hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Pelaporan informasi yang transparan

Pengelolaan dan pengaturan di pasar saham dilakukan dengan baik dan transparan. Mulai dari penilaian, penetapan harga, hingga laporan keuangan.

Kekurangan atau risiko investasi saham

Investasi ini seringkali disebut sebagai investasi tinggi risiko.

1. Capital loss

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu nilai saham yang dipegang investor akan turun karena terjadi fluktuasi bursa. Kerugian ini baru akan dialami ketika investor menjual sahamnya yang sedang mengalami capital loss.

2. Suspend

Risiko lain dari investasi saham adalah, saham yang kita miliki terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penyebab suspend itu beragam, namun umumnya disebabkan karena adanya kasus yang cukup serius yang melibatkan perusahaan yang menerbitkan sahamnya di bursa. Kondisi tersebut membuat investor tidak dapat menjual atau membeli saham saham tersebut sampai suspensi dicabut.

3. Delisting

Ini adalah risiko di mana sebuah saham telah dihapuskan dalam pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Usai delisting, saham tidak akan bisa ditransaksikan lagi. Status perusahaan yang telah delisting biasanya tetap menjadi perusahaan publik hanya saja sahamnya gak lagi tercatat di BEI.

4. Likuditas

Saham memang likuid, dan ada juga yang tidak likuid karena saham tersebut memang kurang diminati investor.

3-6071dc4bd541df386d0d2414.jpeg
3-6071dc4bd541df386d0d2414.jpeg
Strategi dalam investasi saham untuk pemula

1. Sebelum investasi uang, investasikan waktu dulu

Salah satu kesalahan terbesar seorang investor pemula adalah langsung terjun ke dunia saham tanpa memahami terlebih dulu dasar-dasar dan esensi investasi saham. Yang seharusnya pemula lakukan yaitu mempelajari lebih dulu apa itu investasi saham.

Membeli saham suatu perusahaan berarti sudah memiliki perusahaan tersebut secara nyata, bukan lagi hanya khayalan. Dunia bisnis erat kaitannya dengan perubahan yang terjadi setiap waktunya, terutama bidang ekonomi dan politik. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham. Saat akan berinvestasi, informasi memiliki peran yang sangat penting. Informasi bisa menjadi dasar-dasar membuat keputusan akankah saham dibeli atau dijual. Untuk itu, carilah informasi di tempat yang valid. Hindari membeli atau menjual saham hanya karna rumor atau opini orang lain.

Bursa Efek Indonesia memberikan akses informasi perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa secara cuma-cuma untuk masyarakat. Bahkan, untuk pemula yang sama sekali belum memiliki saham pun tetap bisa mengaksesnya. Informasi yang berasal dari BEI merupakan informasi resmi yang dirilis perusahaan.

2. Mulailah dari nominal terkecil dan dicicil

Banyak pemula yang panik saat baru pertama kali berinvestasi saham. Pasalnya, mereka berharap keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi begitu harga saham jatuh, mereka panik dan menjual saham mereka yang harganya minus. Sekalipun memiliki dana dengan nominal yang fantastis, ada baiknya untuk memulai berinvestasi saham dengan nominal yang kecil dulu.

Hal pertama yang harus diingat adalah seturun apa pun harga saham di pasar, harga tersebut akan kembali naik. Bahkan, tidak jarang harganya pun naik berlipat ganda dibanding sebelum waktu membelinya. Karena itu, momen di mana stock market crash terjadi dijadikan momen oleh para investor besar untuk membeli beberapa saham dengan asumsi, karena harga sedang diskon. Jadi, tidak ada salahnya untuk memulai membeli saham dari nominal terkecil. Sebab saham tersebut memiliki kemungkinan meningkat beberapa saat kemudian.

3. Mulai dari reksa dana atau saham blue chip?

Apabila terlalu sulit memilih saham, bisa mengandalkan reksa dana saham yang dikelola manajer investasi. Manajer investasi akan memberikan rekomendasi portofolio Top 10 Saham. Untuk investasi jangka panjang, bisa mengandalkan saham blue chip. Saham blue-chip merupakan saham dari perusahaan dengan kualitas dan kinerja terbaik yang dijual di bursa.

Jenis saham ini memberikan stabilitas keuntungan yang cukup menjanjikan dan dianggap paling aman. Misalnya, Bank BCA (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), dan Bank BRI (BBRI). Ketiga perusahaan tersebut merupakan saham blue chip yang direkomendasikan untuk pemula. Baik reksadana saham maupun saham blue chip, kedua jenis saham tersebut bisa mengandalkan saat baru menginjakkan kaki di dunia investasi saham.

4. Jadikan investasi jangka panjang

Tidak ada hasil maksimal yang instan, dalam menjalankan bisnis tentu dibutuhkan proses yang panjang dan waktu yang cukup panjang. Sebab investasi saham dikenal sebagai instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sering kali nilai saham mengalami fluktuasi tinggi dalam jangka waktu pendek. Sekalipun begitu, tetap saja investasi ini cukup menjanjikan dalam jangka waktu panjang.

5. Lakukan diversifikasi saham

Untuk meminimalkan kerugian, bisa melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi dilakukan tidak hanya untuk mengatur portofolio saham saja. Sebelum memulai diversifikasi, ada baiknya untuk turut memahami perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Memahami betul bagaimana industri pada perusahaan tersebut berjalan, apakah sedang baik atau sedang buruk. Juga penting memahami kinerja pengelolaan perusahaan.

Tahap dalam investasi saham

Setelah memahami seputar analisis hingga cara investasi saham, langkah selanjutnya adalah berinvestasi. Nah, investasi itu juga ada tahapannya lho. Bukan cuma analisis, beli sahamnya, dan setelah itu tunggu harganya naik.

Kesimpulan

Dalam berinvestasi saham alangkah baiknya pelajari dengan baik bagaimana melakukan investasi saham. Jangan mudah terpancing, atau mengikuti kata orang lain, tetapi lakukan berdasarkan pengetahuan dan keyakinan kita. Pilih saham blue-chip, yaitu saham terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI), misalnya Bank BCA, BRI, Unilever, Telkom dan yang lain -- lain, yang kinerja perusahaanya sudah teruji dan terbukti selama puluhan tahun.

Lakukan diverisifikasi investasi dengan menempatkan uang di berbagai instrumen agar saat harga saham anjlok (pasti akan terjadi -- one day or another) jadi tidak khawatir dan tetap bisa bertahan dalam jangka panjang di investasi saham. Serta niatkan melakukan investasi saham untuk jangka panjang karena hanya dalam jangka panjang kita bisa mendapatkan return saham paling optimal.

Daftar pustaka :

Haming, Murdifin dan Basalamah, Salim. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun