Mohon tunggu...
Dwi Mei Prabowo 192
Dwi Mei Prabowo 192 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - liburan

Mercu Buana Unversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB1 Prof Dr Apollo"Investasi Saham Para Milenial Dikonversi

11 April 2021   00:13 Diperbarui: 11 April 2021   00:14 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bursa Efek Indonesia memberikan akses informasi perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa secara cuma-cuma untuk masyarakat. Bahkan, untuk pemula yang sama sekali belum memiliki saham pun tetap bisa mengaksesnya. Informasi yang berasal dari BEI merupakan informasi resmi yang dirilis perusahaan.

2. Mulailah dari nominal terkecil dan dicicil

Banyak pemula yang panik saat baru pertama kali berinvestasi saham. Pasalnya, mereka berharap keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi begitu harga saham jatuh, mereka panik dan menjual saham mereka yang harganya minus. Sekalipun memiliki dana dengan nominal yang fantastis, ada baiknya untuk memulai berinvestasi saham dengan nominal yang kecil dulu.

Hal pertama yang harus diingat adalah seturun apa pun harga saham di pasar, harga tersebut akan kembali naik. Bahkan, tidak jarang harganya pun naik berlipat ganda dibanding sebelum waktu membelinya. Karena itu, momen di mana stock market crash terjadi dijadikan momen oleh para investor besar untuk membeli beberapa saham dengan asumsi, karena harga sedang diskon. Jadi, tidak ada salahnya untuk memulai membeli saham dari nominal terkecil. Sebab saham tersebut memiliki kemungkinan meningkat beberapa saat kemudian.

3. Mulai dari reksa dana atau saham blue chip?

Apabila terlalu sulit memilih saham, bisa mengandalkan reksa dana saham yang dikelola manajer investasi. Manajer investasi akan memberikan rekomendasi portofolio Top 10 Saham. Untuk investasi jangka panjang, bisa mengandalkan saham blue chip. Saham blue-chip merupakan saham dari perusahaan dengan kualitas dan kinerja terbaik yang dijual di bursa.

Jenis saham ini memberikan stabilitas keuntungan yang cukup menjanjikan dan dianggap paling aman. Misalnya, Bank BCA (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), dan Bank BRI (BBRI). Ketiga perusahaan tersebut merupakan saham blue chip yang direkomendasikan untuk pemula. Baik reksadana saham maupun saham blue chip, kedua jenis saham tersebut bisa mengandalkan saat baru menginjakkan kaki di dunia investasi saham.

4. Jadikan investasi jangka panjang

Tidak ada hasil maksimal yang instan, dalam menjalankan bisnis tentu dibutuhkan proses yang panjang dan waktu yang cukup panjang. Sebab investasi saham dikenal sebagai instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sering kali nilai saham mengalami fluktuasi tinggi dalam jangka waktu pendek. Sekalipun begitu, tetap saja investasi ini cukup menjanjikan dalam jangka waktu panjang.

5. Lakukan diversifikasi saham

Untuk meminimalkan kerugian, bisa melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi dilakukan tidak hanya untuk mengatur portofolio saham saja. Sebelum memulai diversifikasi, ada baiknya untuk turut memahami perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Memahami betul bagaimana industri pada perusahaan tersebut berjalan, apakah sedang baik atau sedang buruk. Juga penting memahami kinerja pengelolaan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun