Pendahuluan
Politik di Indonesia sering kali dianggap sebagai ranah yang penuh dengan intrik dan strategi yang kompleks. Namun, dengan perubahan dinamika sosial dan perkembangan teknologi, ada panggilan yang semakin kuat bagi generasi muda untuk terlibat dalam politik dan pemerintahan. Melalui partisipasi aktif, para pemuda dapat membawa perspektif segar dan inovatif untuk menghadapi tantangan bangsa. Putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batasan usia minimal untuk menjadi anggota legislatif menambah relevansi dan urgensi topik ini.
Peran Pemuda dalam Politik
Historisnya, peran pemuda dalam politik di Indonesia sudah terlihat sejak masa pergerakan kemerdekaan. Para pemuda menjadi motor penggerak perubahan, mulai dari Sumpah Pemuda 1928 hingga reformasi 1998. Namun, setelah reformasi, partisipasi pemuda dalam politik tampak menurun. Tantangan birokrasi, politik uang, dan kurangnya akses informasi seringkali menjadi penghalang.
Namun demikian, keberadaan media sosial dan teknologi informasi telah membuka peluang baru bagi generasi muda untuk terlibat dalam diskusi politik. Kampanye politik, pengumpulan suara, dan advokasi kebijakan kini dapat dilakukan secara lebih mudah dan efisien. Pemuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi ini untuk mendorong perubahan.
Pengalaman Internasional: Kisah Sukses dan Pembelajaran
Untuk memahami lebih dalam tentang potensi dan tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam politik, kita bisa melihat beberapa contoh dari berbagai negara.
- Selandia Baru: Jacinda Ardern Jacinda Ardern menjadi Perdana Menteri Selandia Baru pada usia 37 tahun, salah satu pemimpin termuda dalam sejarah negara tersebut. Kepemimpinannya dikenal dengan pendekatan yang empatik dan inklusif, serta respons yang efektif terhadap pandemi COVID-19. Ardern menunjukkan bagaimana pemimpin muda bisa membawa perspektif baru dan semangat yang segar dalam memimpin negara.
- Prancis: Emmanuel Macron Emmanuel Macron menjadi Presiden Prancis pada usia 39 tahun. Pendekatan progresifnya dalam berbagai isu, mulai dari reformasi ekonomi hingga kebijakan luar negeri, menunjukkan bahwa pemuda bisa memainkan peran penting dalam menggerakkan perubahan besar dalam suatu negara. Macron juga memanfaatkan media sosial secara efektif untuk berkomunikasi dengan pemilih, menandakan perubahan cara berinteraksi dalam politik modern.
- Amerika Serikat: Alexandria Ocasio-Cortez Alexandria Ocasio-Cortez, terpilih sebagai anggota DPR AS pada usia 29 tahun, menjadi salah satu wajah baru yang paling menonjol dalam politik Amerika. Dia berhasil memobilisasi dukungan dari pemilih muda dan progresif melalui kampanye yang inovatif dan penggunaan media sosial. Keberhasilan Ocasio-Cortez menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan yang kuat dengan memanfaatkan teknologi dan strategi kampanye yang kreatif.
- Finlandia: Sanna Marin Sanna Marin menjadi Perdana Menteri Finlandia pada usia 34 tahun, menjadikannya salah satu pemimpin termuda di dunia. Marin, bersama dengan kabinetnya yang sebagian besar terdiri dari perempuan muda, membawa perspektif baru dalam pemerintahan Finlandia, terutama dalam hal kebijakan kesejahteraan sosial dan lingkungan. Keberhasilan Marin menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya mampu memimpin tetapi juga membawa inovasi dalam kebijakan publik.
- Hong Kong: Aktivisme Pemuda Di Hong Kong, gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh pemuda seperti Joshua Wong menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi kekuatan pendorong dalam memperjuangkan perubahan politik. Meskipun menghadapi tantangan besar dari pemerintah, gerakan ini mendapatkan dukungan luas dan menarik perhatian internasional, menunjukkan kekuatan solidaritas dan tekad pemuda.
Situasi di Indonesia
Di Indonesia, meskipun tantangan tetap ada, kita juga bisa melihat sejumlah kisah sukses dari pemuda yang terlibat dalam politik dan pemerintahan:
Tsamara Amany Sebagai salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany telah menjadi simbol bagi pemuda yang ingin terlibat dalam politik. Meski masih muda, ia telah menunjukkan keberanian dalam mengadvokasi berbagai isu penting seperti kesetaraan gender dan anti-korupsi.
Joko Widodo Sebelum menjadi Presiden, Joko Widodo, atau Jokowi, adalah wali kota Solo yang dikenal karena kedekatannya dengan rakyat dan pendekatan reformisnya. Kepemimpinannya di Solo menunjukkan bagaimana pemuda bisa membawa perubahan dari tingkat lokal ke nasional.