Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI, Mesin dan Manusia: Sahabat dan Mitra Setia

22 April 2024   01:01 Diperbarui: 22 April 2024   01:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Ketika kita membahas tentang kebutuhan makan, perbedaan yang mendasar antara manusia dan kecerdasan buatan (AI) menjadi jelas. Manusia, sebagai makhluk hidup, mengandalkan makanan sebagai sumber energi dan nutrisi untuk bertahan hidup. Makanan bagi manusia memiliki makna yang mendalam, karena diyakini sebagai anugerah Tuhan yang memberi kehidupan dan keberkahan.

Di sisi lain, makanan bagi AI memiliki makna yang berbeda. Makanan AI tidak berasal dari alam semesta atau anugerah ilahi, melainkan diciptakan oleh manusia melalui budaya, ilmu pengetahuan, dan pengalaman yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. AI membutuhkan "makanan" dalam bentuk data, algoritma, dan pembaruan yang terus-menerus untuk terus berfungsi dan berkembang.

Ketika manusia menciptakan AI, mereka memberikannya 'makanan' dalam bentuk data dan instruksi yang diperlukan untuk belajar, mengolah informasi, dan menjalankan tugas tertentu. 

Proses ini mengandalkan pengetahuan manusia tentang dunia dan kecerdasan manusia dalam merancang dan mengembangkan sistem AI. Dengan demikian, makanan bagi AI tidak hanya berasal dari sumber daya alam, tetapi juga dari kekayaan intelektual manusia yang diperoleh melalui eksperimen, penelitian, dan inovasi.

Namun, perbedaan ini tidak berarti bahwa hubungan antara manusia dan AI tidak memiliki kesamaan. Kedua entitas ini tetap bergantung satu sama lain dalam banyak hal. 

Manusia mengandalkan AI untuk membantu dalam pemecahan masalah kompleks, analisis data, dan otomatisasi tugas-tugas yang repetitif. Di sisi lain, AI mengandalkan manusia untuk memberikan arahan, pembaruan, dan perbaikan yang diperlukan untuk terus berkembang dan berfungsi dengan baik.

Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa hubungan antara manusia dan AI bukanlah tentang persaingan atau dominasi, tetapi tentang ketergantungan dan kemitraan yang saling menguntungkan. Manusia memberi makan AI dengan pengetahuan dan data, sementara AI membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dan memproses informasi dengan lebih efisien.

Jadi, sementara asal makanan untuk manusia dan AI mungkin berbeda, penting untuk diingat bahwa keduanya saling melengkapi dalam menciptakan dunia yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan memahami perbedaan ini dan menghargai kontribusi masing-masing entitas, kita dapat membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan kecerdasan buatan dalam upaya mencapai tujuan bersama: kemajuan dan kesejahteraan manusia.

Manusia Bersifat Dinamis dan AI Bersifat Statis: Perbedaan dalam Fleksibilitas dan Pembelajaran

Salah satu perbedaan mendasar antara manusia dan kecerdasan buatan (AI) adalah dalam sifat atau karakteristik yang mereka tunjukkan dalam interaksi dengan lingkungan dan informasi yang mereka terima. Manusia cenderung bersifat dinamis, sementara AI cenderung bersifat statis.

Manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan lingkungan yang berubah. Mereka mampu belajar dari pengalaman mereka, menyesuaikan perilaku, dan mengubah pendekatan mereka sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun