Diskusi ini semakin bertambah ramai. Kita sadar bahwa masalah ini bukan salahnya Visa dan bukan juga salah Mastercard.Â
Mereka berdua tidak salah. Ini karena kita di Indonesia memang belum tahu soal jaringan dalam negeri, dan kenapa kita harus pakai jaringan milik kita sendiri. Kita tidak tahu bahayanya info kartu kredit dan kartu debit kita diproses sampai luarnegeri.Â
Juga kita baru paham saat itu berapa milyar uang kita yang dipakai untuk membiayai jasa routing ini, yang seharusnya bisa dibuat sendiri. Kita bisa menghemat banyak devisa kalau kita punya jaringan sendiri.
Selama jam-jam berikutnya, para manager menghujani pembicara mengenai Carte Bleue. Mereka belajar soal kenapa Perancis membangun Carte Bleue, kenapa tidak langsung saja terkoneksi ke Visa dan Mastercard.Â
Pembicara menjelaskan panjang lebar dari sisi keamanan, sisi finansial, sampai sisi patriotisme bela negara. Panjang juga nih ceramahnya hehehe. Intinya mereka tidak ingin transaksi-transaksi internal di negaranya bisa diintip oleh negara lain.Â
Kalau buat transaksi warganya yang di luarnegeri, boleh lah diintip. Tapi kalau buat transaksi dalam negeri, ya sebaiknya ditutupi.
Di akhir ceramah, seorang manager bertanya, "Itu kok di kartu bank Perancis ada dua logo. Ada logo Visa/Mastercard, dan satu lagi logo CB (Carte Bleue). Kalau misalnya kita bikin jaringan Garuda, ini misalnya lho, bisa nggak ada 2 logo. Logo Visa/Mastercard dan satu lagi logo Garuda ?".Â
Pembicara menjawab, "Kayaknya enggak boleh deh. Nanti pasti disuruh bikin satu lagi kartu, khusus kartu Garuda. Nggak boleh ada dua-duanya, kartu logo Garuda dan Visa/Mastercard".
"Lha, kok di Perancis boleh ada 2 logo ?", si manager bertanya agak ngotot. Pembicara menjawab kalem, "Soalnya kan sejarahnya Carte Bleue ada duluan. Jadi sebelum mereka masuk, kita sudah punya jaringan dalam negeri sendiri. Kalau mereka mau masuk Perancis, ya harus mau pakai 2 logo. Kalau nggak mau pakai 2 logo, nggak usah masuk Perancis". Semua manager tertawa, "Enak banget ya kalau jadi negara kuat".
Seorang manager senior dari bank swasta berkata sebagai penutup. "Kami mendapat banyak info dari pertemuan ini. Kami akan sampaikan ke manajemen kami mengenai produk-produk ini.Â
Sekaligus kami jelaskan ke atasan pentingnya memiliki jaringan internal dalam negeri. Kami dengar pemerintah kami sudah punya blue print di tahun ini mengenai gateway dalam negeri, kami akan dorong agar inisiatif itu didukung.Â