Mohon tunggu...
Dwi Malistyo
Dwi Malistyo Mohon Tunggu... Programmer - Trader, Expert Advisor coder, Blogger. Mantan Pramuka. Mantan Pecinta Alam.

Kunci utama untuk mengurangi kesalahan di masa datang, adalah dengan mempelajari sejarah di masa lalu!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pandega, Veteran Pramuka, Mari Bermain CW Morse di JOTA

17 Oktober 2021   17:00 Diperbarui: 17 Oktober 2021   20:13 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Minggu 17 Oktober 2021, ternyata adalah hari terakhir event JOTA-JOTI yang diadakan di seluruh dunia.

Indonesia jelas ikut serta. Rekan-rekan ORARI dengan gembira membantu adik-adik Penggalang dan Penegak-Pandega mengikuti Jamboree on The Air dengan perangkat amatir radio yang dimiliki. 

Ini adalah event dunia besar yang rutin diadakan oleh HAM Radio sedunia dan organisasi Kepanduan di semua negara sejak 1958.

Rame 'banget dah' pokoknya.

Saya yang statusnya adalah Veteran Pramuka, dimana sudah lewat usia Pandega, dan sudah tidak membina lagi, hanya bisa browsing-browsing di internet. Melihat Youtube, membaca artikel dari situs HAM Radio sedunia, dan juga situs ORARI daerah yang sibuk banget di acara JOTA 2021.

Kepingin ikut rame-rame, tapi sudah nggak muda lagi. Sudah veteran. Sedih deh.

Tiba-tiba, perhatian saya tertuju kepada aktivitas yang unik di Jamboree on The Air. Yaitu adanya beberapa rekan Amatir Radio yang melakukan komunikasi Morse dengan amatir lain memakai perangkat kecil CW.

 CW ini adalah Countinous Wave, istilah di dunia amatir untuk komunikasi memakai kode jadul morse. Saya sudah tahu Morse. Ini adalah pramuka banget !. 

Tapi kenapa sampai di zaman modern begini masih ada yang menggunakan morse ya ? Lagipula saya lihat kecepatan ketukannya tinggi sekali. Hebat sekali teman-teman amatir ini !. Saya beneran kagum melihatnya.

Setelah menjelajah di Youtube dan situs-situs HAM Radio, saya baru mulai paham mengenai aktivitas CW. Ternyata di dunia amatir radio ORARI ada sekelompok orang yang senang berkomunikasi dengan morse. Dan hebatnya, hanya dengan alat sangat kecil dan murah, para amatir bisa berkomunikasi sampai jarak yang sangat jauh sekali. Saya melihat video dimana ada perangkat CW kecil dengan daya pancar kurang dari 1 Watt, tapi mampu menembus jarak hingga 800 kilometer. Ada yang mengantongi alat CW kecil berdaya pancar 5 Watt, tapi mampu berkomunikasi Jawa Timur - Jepang dengan Morse.

Oh my God !, ini sangat luarbiasa. Harusnya peralatan semacam ini dimiliki oleh para Pramuka dan Pecinta Alam yang suka menjelajah gunung dan rimba. Apabila mereka tersesat di atas gunung, maka sinyal handphone pasti tidak ada. Dan handie talkie-pun terbatas pancarannya sampai 5 kilometer saja. Tapi alat CW portabel kecil ini, hanya memakai batere 9 volt tapi bisa menjangkau Indonesia-Jepang !. Mereka yang tersesat di gunung bisa mengirimkan kode SOS, yang pasti akan diterima oleh amatir radio seluruh dunia. 

Saya tiba-tiba merasa bersemangat kembali !. Merasa menemukan hobby baru untuk ditekuni di tengah Pandemi ini. Mulailah browsing-browsing mencari tahu berapa biaya membuat perangkat CW amatir radio ini. Ternyata biayanya cukup murah.

Sumber : id.aliexpress.com
Sumber : id.aliexpress.com

Kita bisa memulai dengan perangkat murah ini, yang harus kita rakit dan solder sendiri. Di situs AliExpress, harganya hanya Rp 50 ribuan saja. Di sebuah video di Youtube, saya melihat alat ini mampu menjangkau jarak Tangerang hingga Surabaya.

Sumber : id.aliexpress.com
Sumber : id.aliexpress.com

Lalu kita memerlukan kunci untuk mengetuk kode morse. Harganya Rp 70 ribuan.  Dengan alat inilah kita akan mengetukkan kode morse kita, yang akan dipancarkan oleh alat kecil Pixie di atas.

Sumber : id.aliexpress.com
Sumber : id.aliexpress.com

Terakhir kita memerlukan antena. Kalau kita rajin, kita membuat antena dari kabel sepanjang 20 meter, untuk disangkutkan ke pohon. Lalu ada sedikit koil gulungan untuk menyesuaikan impedansi. Tapi bila kita kebetulan sedang malas, bisa beli antena yang sudah jadi, seharga Rp 250 ribuan saja.

Ada hal lain yang penting. Untuk mendapatkan ijin memancar, kita harus memiliki Ijin Amatir Radio. Jadi kita harus menyandang callsign ORARI. Sempat browsing-browsing, ternyata Ujian Amatir Radio saat itu sudah lebih simple. 

Dulu saya pernah ikutan ujian Amatir ketika masih SMA, tapi tidak dilanjutkan sampai selesai. Sekarang ini ternyata prosesnya sudah disederhanakan. 

Ujiannya memakai komputer, tidak ada praktek Morse, materinya Pancasila, Peraturan Amatir Radio, Alokasi Band amatir dan sedikit Elektronika Radio. Saya pikir, ujiannya tidak sulit.

Para Pandega dan veteran Pramuka, saya sarankan mengikuti ujian amatir (UNAR) ini. Biaya ujian hanya Rp 50 ribu, dan bila lulus baru membayar iuran Rp 150 ribu untuk keanggotaan ORARI selama 5 tahun. 

Anda kelak akan mendapatkan callsign, dan boleh melanjutkan pengembaraan anda di dunia Morse dan bertemu para Amatir Radio dari seluruh dunia. Ini menarik dan menakjubkan lho. Setingkat mahasiswa pasti bisa lulus ujian Amatir Radio.

Setelah memiliki ijin dan callsign, adik-adik Pandega bisa merakit sendiri radio CW di Gugusdepan masing-masing. Apabila menemui kesulitan, bisa meminta bantuan teman-teman mahasiswa jurusan Elektro atau Fisika. 

Bila ada JOTA tahun depan, daftarkan Gugusdepan adik-adik untuk mengikuti JOTA. Kita ramaikan JOTA dengan CW morse, tidak saja dengan teman-teman se-Indonesia, tapi juga dari seluruh dunia. 

Bahkan setelah JOTA berakhirpun, antara Gugusdepan Pandega dapat saling berkomunikasi rutin di band tertentu untuk saling bersahabat dan bertukar informasi.

Semoga tulisan saya bisa memotivasi adik-adik Pandega dan para veteran Pramuka.

Buat para veteran Pramuka, jangan bersedih. Ternyata ada dunia lain yang bisa anda jelajahi diusia emas seperti ini. Ada aktivitas bermain morse di dunia amatir. Ada banyak teman-teman di seluruh dunia yang menanti ketukan sinyal morse anda.

 Ini adalah permainan yang menantang buat kita. Lewat dunia inipun anda bisa membantu aktivitas JOTA. Pokoknya tetap semangat, tetap bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun