Mohon tunggu...
Dwi Malistyo
Dwi Malistyo Mohon Tunggu... Programmer - Trader, Expert Advisor coder, Blogger. Mantan Pramuka. Mantan Pecinta Alam.

Kunci utama untuk mengurangi kesalahan di masa datang, adalah dengan mempelajari sejarah di masa lalu!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penegak-Pandega: Ide Revitalisasi Pramuka

6 Agustus 2014   21:26 Diperbarui: 18 Oktober 2021   08:37 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk tingkatan Penegak Laksana, orientasinya bukan lagi Bertahan Hidup di alam bebas. Seorang Laksana mulai dilatih untuk mampu bertahan hidup seorang diri di dalam sistem masyakarat. Kalau tadinya aktivitas seorang Bantara selalu dilakukan beramai-ramai di alam bebas, untuk Laksana sudah berbeda. Laksana harus mampu survival secara pribadi di tengah masyakat. Harus mampu mulai memenuhi kebutuhan hidup sederhana seorang diri -- dan mengurangi ketergantungan dari sistem masyarakat.

Misalnya jangan membeli cabe di pasar, tapi mulai menanam cabe sendiri di pekarangan. Mulai menanam sendiri tumbuhan-tumbuhan bumbu di halaman belakang rumah orangtua. Hasil cabe dan tanaman bumbu bisa digunakan sendiri atau dijual ke pedagang pasar. Uangnya ditabung ke bank, dan setelah beberapa bulan buku tabungannya ditunjukkan kepada pembina sebagai syarat naik Laksana. Perilaku yang ditanamkan pada seorang Laksana adalah kemandirian hidup. Berani hidup tanpa tergantung orang lain.

Penegak di jenjang ini diajari Personal Finance, sehingga mampu memiliki rencana investasi. Tahu bahwa jika menabung Rp 100 ribu sebulan mulai usia 16 tahun, maka di usia 40 tahun sudah punya total Rp 1 milyar. Cukup untuk memiliki rumah sendiri dan kendaraan bermotor. Sehingga memiliki posisi yang baik di tengah sistem masyakarat. Tentu saja bukan dengan cara menabung konvensional yang bisa tergerus inflasi. Namun bisa dengan menabung, uangnya diputar membeli emas atau investasi lain seperti Reksadana. Bisa dibayangkan betapa banyaknya materi Personal Finance yang melimpah sudah tersedia untuk jenjang Laksana.

Ide besar dari aktivitas Laksana adalah bagaimana kelak alumni Laksana mampu mengelola keuangan pribadi, dan tidak terjerat utang Kartu Kredit atau kredit konsumsi lainnya. Namun malahan secara personal mampu memiliki tabungan dan menciptakan tambahan income sendiri dari usaha-usaha pribadi.

Jika Gugusdepan Penegak berada di dalam sekolah, maka pengurus Extrakurikuler dapat mengundang pembicara yang berprofesi sebagai Perencana Keuangan untuk menjadi pembicara. Misalnya membahas bagaimana cara menabung yang efektif, apa itu asuransi jiwa, dan lain-lain. Di dalam dunia sekolah, masalah perencanaan keuangan tidak terlalu banyak diajarkan kepada siswa. Sehingga kekosongan ini menjadi titik pemukul Gerakan Pramuka di usia SMA. Kelak akan terbentuk pemikiran bahwa jika ingin belajar soal perencanaan keuangan, ya harus masuk Pramuka.

Untuk naik dan dikukuhkan menjadi Laksana, harus mampu membuktikan kemampuan mencari income lewat usaha mandiri seperti membuka usaha sablon, membuka usaha tambal ban atau menjual bunga anggrek yang ditanam di pekarangan sendiri. Pembukuan sederhana dan foto-foto aktivitas side income ini harus dipresentasikan di hadapan pembina dan teman-teman untuk lulus sebagai Laksana.

Pandega :

Setelah melewati jenjang Bantara dan Laksana, selayaknya konsep Bertahan Hidup dimanapun sudah bisa jadi motto seorang Pramuka. Bertahan di hutan bisa, di masyarakat juga tidak masalah.

Kedua dasar tadi sebetulnya sudah menjadi dasar kokoh untuk menciptakan benih jiwa Wirausahawan yang akan mampu menarik banyak tenaga kerja kelak. Di jenjang Pandegalah, mata hati Pramuka dibuka bahwa menjadi Wirausaha sangat menarik. Sehingga hidup tidak harus mengalir menjadi PNS atau Pegawai Swasta setelah lulus kuliah. Titik tujuan Pandega adalah bukan cuma bertahan hidup seorang hidup di tengah masyakarat, - seperti masa Laksana dulu. Namun sekarang sudah harus mampu menciptakan aktivitas ekonomi buat masyakarat sekitar.

Jadilah wirausaha, dan pimpinlah orang-orang sekitar dalam aktivitas wirausaha. Itu intinya.

Aktivitas di Racana Pandega, yang biasanya berlokasi di Perguruan Tinggi, dapat mengulang dulu materi-materi latihan dari aktivitas Bantara dan Laksana. Lalu menjelang pelantikan Pandega, secara sendiri atau berdua, calon Pandega dapat melakukan Pengembaraan mencari Sumberdaya di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun