Bank Indonesia sebagai bank sentral juga memegang peranan penting untuk mendukung Indonesia dalam mensukseskan rangkaian agenda Presidensi G20 Indonesia. Bank Indonesia mengusung tema perlombaan “G20 BI-Stronger Fest” untuk menyelenggaran beberapa acara yang berkaitan dengan G20 meliputi G20 BI-Stronger Virtual Run, G20 BI-Stronger Model FMCBG Meeting,
Digital Ilustration Competition (DIGITOP), English Speech Contest (ECHO), GREENFEST:Festival gaya hidup ramah lingkungan, dan G20 BI-Stronger Digital Content Competition Mengenai Isu G20. Pada website G20 Virtual Galery terdapat informasi yang lebih lengkap mengenai berbagai macam rangkaian acara terkait Presidensi G20 Indonesia 2022.
Apa Saja Agenda Prioritas G20?
Presidensi G20 di Indonesia memiliki tiga agenda prioritas untuk membantu pemulihan yang kuat untuk solusi pemulihan dunia.
Tiga agenda priortas yang dimaksud, yaitu 1) Penguatan arsitektur Kesehatan global, 2) Transformasi digital, dan 3) Transisi energi berkelanjutan. Melalui tiga agenda prioritas dalam Presidensi G20 ini diharapkan pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia menjadi lebih kuat dan berkelanjutan. Salah satu program yang menarik disini adalah adanya program investasi hijau atau green investment.
Investasi Hijau/Green Investment
Investasi hijau didefinisikan sebagai konsep investasi yang memiliki fokus pada perusahaan yang mendukung dan menyediakan produk dan jasa ramah lingkungan dan energi sehingga dapat berkelanjutan secara ekonomi maupun ekosistem alam.
Investasi hijau berfokus pada perusahaan dengan proyek yang mengedepankan komitmen pada konservasi sumber daya alam, pengurangan polusi, dan segala sesuatu yang ramah terhadap lingkungan.
Sebagai contoh, adanya perusahaan yang berinvestasi pada bisnis kelapa sawit. Penggunaan limbah kelapa sawit untuk bioenergi akan membuka peluang investasi pada konservasi energi.
Selain itu, pendekatan pertumbuhan ekonomi hijau dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis lanskap dengan memanfaatkan produk dan layanan ekosistem di sektor kehutanan seperti yang menjadi program Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional).
Selain memanfaatkan lanskap pertanian sebagai modal berbisnis, sudah sepatutnya diberikan solusi untuk mengembangkan potensinya agar berkelanjutan. Hal ini akan mendorong investasi bisnis baru yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.