Mohon tunggu...
Dwi Lindah Permatasari
Dwi Lindah Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Love writing and you

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Presidensi G20 Indonesia: Investasi Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan

22 Juli 2022   21:29 Diperbarui: 22 Juli 2022   21:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik/master1305

Apa itu Presidensi G20?

G20 merupakan forum kerja multilateral yang berfokus kepada koordinasi kebijakan dalam bidang ekonomi pembangunan. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dunia lebih dari 60% populasi global, 75% perdagangan/ekspor global, dan 80% PBD dunia. 

Sedangkan Presidensi G20 adalah kondisi dimana suatu negara berperan sebagai tuan rumah dalam pertemuan G20. 

Forum kerja ini melibatkan 19 negara utama dan 1 kawasan. 19 negara utama yang terlibat diantaranya adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan 1 kawasan yang dimaksud adalah Uni Eropa.

Tujuan awal dari G20 adalah untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. G20 juga terdiri atas beberapa jenis pertemuan, yaitu konferensi itngkat tinggi (KTT), Pertemuan tingkat Menteri dan deputi, dan Working Group/kelompok kerja. 

Masing-masing memiliki area fokus dan melibatkan tokoh yang berbeda namun tetap berfokus pada tujuan utama G20.

Indonesia mengukir sejarah baru sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022. Forum internasional ini mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” yang merpresentasikan bahwa Indonesia mengajak seluruh masyarakat dunia untuk saling mendukung, memulihkan, dan tumbuh bersama lebih kuat dan berkelanjutan. 

Presidensi G20 Indonesia terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan utama di beberapa kota di Indonesia. Pertemuan perdana dilaksanakan di Jakarta pada Desember 2021 dan puncak acara Presidensi G20 Indonesia 2022 akan dilaksanakan pada November 2022 mendatang.

Momentum Presidensi yang terjadi hanya satu kali setiap generasi seharusnya mampu memberikan nilai tambah bagi pemulihan Indonesia di tengah pandemi. Indonesia dapat membuktikan kepada masyarakat domestik hingga internasional bahwa Indonesia mampu bertahan terhadap krisis ekonomi selama pandemi. 

Adanya forum G20 di Indonesia juga perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memperkenalkan potensi Indonesia mulai dari sector pertanian hingga pariwisata kepada dunia internasional dengan harapan dapat membantu menggerakan perekonomian Indonesia. Pada Presidensi G20 ini, Indonesia diwalikili oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia.

Bank Indonesia sebagai bank sentral juga memegang peranan penting untuk mendukung Indonesia dalam mensukseskan rangkaian agenda Presidensi G20 Indonesia. Bank Indonesia mengusung tema perlombaan “G20 BI-Stronger Fest” untuk menyelenggaran beberapa acara yang berkaitan dengan G20 meliputi G20 BI-Stronger Virtual Run, G20 BI-Stronger Model FMCBG Meeting, 

Digital Ilustration Competition (DIGITOP), English Speech Contest (ECHO), GREENFEST:Festival gaya hidup ramah lingkungan, dan G20 BI-Stronger Digital Content Competition Mengenai Isu G20. Pada website G20 Virtual Galery terdapat informasi yang lebih lengkap mengenai berbagai macam rangkaian acara terkait Presidensi G20 Indonesia 2022.

Apa Saja Agenda Prioritas G20?

Presidensi G20 di Indonesia memiliki tiga agenda prioritas untuk membantu pemulihan yang kuat untuk solusi pemulihan dunia. 

Tiga agenda priortas yang dimaksud, yaitu 1) Penguatan arsitektur Kesehatan global, 2) Transformasi digital, dan 3) Transisi energi berkelanjutan. Melalui tiga agenda prioritas dalam Presidensi G20 ini diharapkan pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia menjadi lebih kuat dan berkelanjutan. Salah satu program yang menarik disini adalah adanya program investasi hijau atau green investment.

Investasi Hijau/Green Investment

Investasi hijau didefinisikan sebagai konsep investasi yang memiliki fokus pada perusahaan yang mendukung dan menyediakan produk dan jasa ramah lingkungan dan energi sehingga dapat berkelanjutan secara ekonomi maupun ekosistem alam. 

Investasi hijau berfokus pada perusahaan dengan proyek yang mengedepankan komitmen pada konservasi sumber daya alam, pengurangan polusi, dan segala sesuatu yang ramah terhadap lingkungan. 

Sebagai contoh, adanya perusahaan yang berinvestasi pada bisnis kelapa sawit. Penggunaan limbah kelapa sawit untuk bioenergi akan membuka peluang investasi pada konservasi energi. 

Selain itu, pendekatan pertumbuhan ekonomi hijau dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis lanskap dengan memanfaatkan produk dan layanan ekosistem di sektor kehutanan seperti yang menjadi program Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional). 

Selain memanfaatkan lanskap pertanian sebagai modal berbisnis, sudah sepatutnya diberikan solusi untuk mengembangkan potensinya agar berkelanjutan. Hal ini akan mendorong investasi bisnis baru yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 (COP26) juga memiliki fokus pembahasan untuk mengakhiri deforestasi agar dapat mengendalikan perubahan iklim dunia. Negara-negara yang mengikuti konferensi tersebut sepakat untuk segera mengatasi isu perubahan iklim dengan mengimplementasikan berbagai program yang lebih ramah lingkungan. 

Hal ini dapat menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk ikut berkontribusi dan mendukung investasi hijau dunia, didukung dengan potensi wilayah Indonesia yang memiliki lanskap hijau yang sangat luas dan perlu penanganan yang lebih baik. 

Selain itu, peningkatan investasi hijau pada beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa program investasi hijau dapat menjadi solusi yang tepat untuk mendukung kemajuan Indonesia di masa depan yang lebih berkelanjutan. Kesuskesan program investasi hijau tentu akan memberikan dampak besar pada dua sektor sekaligus, yaitu sektor perekonomian dan juga pertanian modern.

Serangkaian agenda atau program yang telah dan akan dilaksanakan dalam Presidensi G20 di Indonesia diharapkan mampu membuktikan bahwa Indonesia sebagai wakil dari negara berkembang dari Asia Tenggara mampu memberikan dampak positif terhadap bantuan perekonomian untuk dapat pulih bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun